Rumania dihadapkan pada penurunan angka kelahiran dan penuaan penduduk. Untuk itu kami menjalin kerja sama dengan BKKBN, yang nanti akan berkolaborasi dengan Kementerian Urusan Keluarga Rumania di berbagai bidang kependudukanJakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Rumania untuk Indonesia Dan-Adrian Balanescu mendiskusikan peningkatan laju kelahiran atau natalitas bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI mengingat angka kelahiran di negara tersebut menurun drastis selama beberapa tahun terakhir.
"Rumania dihadapkan pada penurunan angka kelahiran dan penuaan penduduk. Untuk itu kami menjalin kerja sama dengan BKKBN, yang nanti akan berkolaborasi dengan Kementerian Urusan Keluarga Rumania di berbagai bidang kependudukan, sehingga dapat memberi manfaat untuk kedua belah pihak," kata Dubes Dan-Adrian Balanescu di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan masih banyak bidang yang dapat dipertimbangkan untuk kerja sama antara BKKBN dan Kementerian Urusan Keluarga Rumania, sehingga kedua negara dapat saling berbagi praktik baik tentang kependudukan, keluarga berencana, maupun peningkatan kesejahteraan keluarga melalui program-program yang relevan.
Dubes Dan menambahkan meski banyak perbedaan tantangan yang dihadapi oleh Rumania dan Indonesia, tetapi banyak pelajaran dan program-program menarik yang dapat diambil baik oleh Rumania maupun Indonesia.
Baca juga: Tingkat kelahiran di Korea Selatan terus turun
"Saya ingat perjalanan saya ke Danau Toba beberapa waktu lalu yang juga dilaksanakan oleh BKKBN dan saya menjadi bagian di dalamnya. Di sana banyak sekali program untuk mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga," ujarnya.
Berdasarkan sensus terakhir yang dilakukan pada tahun 2022, lanjutnya, jumlah penduduk di Rumania adalah 19 juta jiwa, berkurang 1,1 juta jiwa dibandingkan tahun 2011.
Dari total populasi tersebut, 51,5 persen adalah perempuan dan 52,2 persen tinggal di perkotaan dengan komposisi etnis 89,3 adalah etnis Rumania, enam persen etnis Hungaria, dan 3,4 persen Roma atau gipsi.
Terkait jumlah penduduk yang mengalami proses penuaan, ia mengeluhkan jumlah yang semakin meningkat secara signifikan dalam 10 tahun terakhir.
"Proses penuaan semakin intensif dalam 10 tahun terakhir, jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas meningkat setengah juta dari 16,1 menjadi 19,6 persen. Kami mengalami tantangan demografis ini dan Pemerintah Rumania terus melakukan pelayanan keluarga, dan menekankan bahwa setiap keluarga memiliki kesempatan dan tanggung jawab yang sama untuk mendorong pertumbuhan demografis," tuturnya.
Baca juga: Rumania tawarkan peluang kerja terbanyak bagi pekerja Indonesia di EBM
Adapun salah satu proyek yang dilakukan oleh Rumania untuk mendukung pasangan dan individu lajang meningkatkan kelahiran yakni program sosial nasional dan sepanjang tahun 2022-2023 sebanyak 10.000 orang mendapat manfaat dari proyek ini sebesar 32 juta dolar AS.
"Program sosial ini ditujukan bagi pasangan suami-istri dan wanita tidak subur yang berusia antara 20 hingga 45 tahun. Wanita yang telah didiagnosis dengan suatu kondisi yang disebut tidak sesuai dengan reproduksi alami oleh dokter spesialis yang berkompeten, dalam pengobatan infertilitas pasangan akan dibantu secara medis oleh dokter di bidangnya," papar Dubes Rumania itu.
Adapun dukungan tersebut terdiri dari bantuan keuangan tidak kena pajak yang diberikan dalam bentuk dua voucher senilai total 3,200 dolar AS, yang mana voucher tersebut ditujukan untuk pembelian obat tertentu untuk penanganan prosedur medis.
"Program ini mewakili inisiatif yang sangat penting dalam konteks kebutuhan untuk meningkatkan angka kelahiran di Rumania dan program ini telah menunjukkan dampak yang besar di kalangan masyarakat," katanya.
Baca juga: Upaya Indonesia dan Rumania garap potensi kerja sama bilateral
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024