Produksi kedelai lokal saat ini berkisar 30 persen dan harga kedelai beberapa tahun lalu rendah, bahkan harganya kalah dengan harga impor. Hal itu menyebabkan petani kurang berminat.

Palembang (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan), Suswono mengatakan, produksi kedelai lokal saat ini masih terkendala para petani yang kurang berminat menanam kedelai, sehingga pemerintah terpaksa mengimpor.

"Produksi kedelai lokal saat ini berkisar 30 persen dan harga kedelai beberapa tahun lalu rendah, bahkan harganya kalah dengan harga impor. Hal itu menyebabkan petani kurang berminat (menanam kedelai-red)," kata Mentan kepada wartawan usai menghadiri Seminar Nasional Perkebunan Kelapa Sawit, di Palembang, Rabu.

Dengan kondisi tersebut maka petani tidak menjadi tertarik lagi menanam kedelai sehingga lahannya juga berkurang dari 1,6 juta hektare sekarang menjadi 700 ribu hektare. Petani menanam kedelai merupakan pilihan terakhir bagi mereka dan hanya sebagai tanaman selingan bukan yang utama.

Memang, lanjut dia, pada 1992 Indonesia pernah swasembada kedelai dan harga jual lebih dari harga beras.

Menurut dia, tetapi sekarang dengan harga mahal di pasar internasional apa lagi dengan ditambah depresasi rupiah saat ini maka tanaman kedelai perlu dikembangkan.

Untuk mengembangkan tamanan kedelai tentunya membutuhkan waktu baik mulai tanam hingga panen sehingga perluasan areal memakan waktu.

Sehubungan itu dalam mengatasi kekurangan persediaan kedelai tersebut pihaknya melakukan impor. Hal ini karena kebutuhan kedelai 70 persen masih dari impor sehingga pemerintah melakukan itu merupakan salah satu cara dalam mengatasi kekurangan.

Namun, dia berharap, para pelaku importir tidak mengambil kesempatan dengan mengambil keuntungan terlalu besar.

(U005)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013