Jakarta (ANTARA) - PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) meluncurkan Produk Asuransi Jiwa Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI), yaitu Smile Optima Flexilink, yang menawarkan manfaat optimal dan fleksibel untuk segmen usia produktif.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, CEO & President Director MSIG Life Wianto Chen mengatakan bahwa produk tersebut menghadirkan solusi perlindungan finansial dan aset yang dipersonalisasi dan optimal sesuai kebutuhan di setiap tahap perjalanan hidup.
Menurutnya, Smile Optima Flexilink dapat membantu nasabah menjaga ketahanan aset agar tidak tergerus akibat risiko hidup dan inflasi. Dengan begitu, harapannya, nasabah lebih fokus menggapai impian dan mencapai kemandirian finansial (financial freedom).
"Orang yang mau membangun karier dengan orang yang sudah berkeluarga, kebutuhannya berbeda. Dibutuhkan satu solusi untuk menjawab itu semua, sekaligus mengembangkan asetnya dan mengamankan. Ini esensi dari Smile Optima Flexilink, optimum dan fleksibel," kata Wianto.
Agency Business Head MSIG Life Ferry Tjong mengatakan produk Smile Optima Flexilink sudah sepenuhnya mengimplementasikan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5 Tahun 2022 tentang PAYDI yang mengatur mengenai praktik pemasaran, transparansi informasi, dan tata kelola aset.
"Dengan adanya aturan yang baru ini, kami sangat optimis dan yakin bahwa produk ini bisa menjadi salah satu pilihan produk yang terbaik, terutama bagi milenial," kata dia.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa Smile Optima Flexilink memiliki sejumlah manfaat yang optimal antara lain uang pertanggungan hingga 300 persen, bonus loyalitas hingga 30 persen per tahun dari premi pokok tahun pertama, serta jaminan polis tetap berlaku selama 15 tahun pertama dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Tak hanya itu, Smile Optima Flexilink juga menawarkan fleksibilitas berupa pilihan masa asuransi 65, 80, dan 99 tahun, serta beragam asuransi tambahan mulai dari manfaat perlindungan atas risiko biaya perawatan kesehatan dan pembebasan premi ketika risiko kesehatan terjadi, hingga investasi dalam mata uang rupiah dan dolar AS.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024