Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Hubungan Masyarakat Tim Ad Hoc PBSI Yuni Kartika mengatakan sedang melakukan pendekatan kepada atlet ganda campuran Rinov Rivaldy terkait keikutsertaannya di tur Eropa, yang masuk dalam penghitungan poin menuju Olimpiade 2024 Paris.
Hal itu menyusul pernyataan Rinov pada Thailand Masters 2024 pekan lalu, yang mengungkapkan ia sedang tidak dalam kondisi mental yang baik untuk bertanding, dan ingin membicarakan kemungkinan untuk tidak mengikuti beberapa turnamen penting.
“Memang kita harus mendekatinya in a proper way, lebih pelan-pelan. Kalau itu yang mereka rasakan, ya kita sebagai tim harus menerima, mengerti, dan mencari jalan keluarnya seperti apa,” kata Yuni saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Rinov ungkap tidak dalam kondisi mental yang baik untuk bertanding
Lebih lanjut, Yuni tak mengelak bahwa tekanan di sektor ganda campuran Indonesia kini lebih terasa berat, karena posisi beberapa pasangan masih belum aman untuk lolos ke Paris.
“Posisi race ganda campuran itu belum safe, jadi kalau pemain ganda campuran merasa seperti itu, saya sangat mengerti,” kata Yuni.
Mantan pemain tunggal putri itu melanjutkan, ia dan tim akan berusaha untuk memberikan berbagai pertimbangan terkait keputusan yang nantinya akan diambil oleh Rinov.
Menurut Yuni, apa pun pilihannya memiliki konsekuensi. Posisi sementara Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari saat ini berada di peringkat 13 pada Race to Olympics, dan menjadi wakil ganda campuran Indonesia dengan peringkat tertinggi saat ini.
Baca juga: PBSI bentuk Tim Ad Hoc untuk fokus perbaiki peringkat menuju Paris
Baca juga: Rinov/Pitha fokus perbaiki performa untuk hadapi rangkaian tur Eropa
Melepas lima tur Eropa di periode pengumpulan poin Olimpiade pun tentunya akan sangat disayangkan. Namun, Yuni mengatakan keputusan final akan tetap diberikan kepada atlet, dengan memberikan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
“Iya (keputusan ada di atlet), dengan plus-minusnya kita sajikan. Bagaimana pun mereka yang main, mereka yang akan menjalani. Kalau kami, inginnya harus berangkat, karena yang lain juga berangkat semua. Tidak ada yang mau bolong, terlepas hasilnya bagaimana,” jelas Yuni.
“Kita berusaha memberikan encouragement seperti itu. Bukannya tidak boleh (memutuskan tidak ikut), tapi tetap, keputusan ada di atlet. Tapi, kita akan memberi pertimbangan,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, masih ada beberapa turnamen penting yang masuk dalam perhitungan poin menuju Paris. Ada German Open, French Open, Orleans Masters, All England Open, Swiss Open, Madrid Spain Masters, dan Kejuaraan Asia Bulu Tangkis (perorangan).
Baca juga: PBSI: Evaluasi turnamen jelang Olimpiade terus dilakukan
Baca juga: Rinov/Pitha tak bisa keluar dari tekanan pada babak pertama India Open
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024