Dalam olah TKP kami temukan 3 selongsong peluru, 1 bullet...

Jakarta (ANTARA News) - Polisi memastikan bahwa anggota Provost Direktorat Polisi Air Bripka Sukardi yang tewas ditembak di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa (10/9) malam dipepet oleh pelaku.

"Kami dapatkan keterangan saksi, bahwa saksi melihat adanya sepeda motor yang memang memepet motor korban, kemudian melakukan penembakan sehingga korban jatuh di tempat dan dilanjutkan dengan penembakan kedua dan ketiga, akhirnya korban tewas di tempat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Rabu.

Rikwanto mengungkapkan hal tersebut di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat tim gegana mengolah TKP untuk mencari proyektil.

"Dalam olah TKP kami temukan 3 selongsong peluru, 1 bullet, dari selongsong kami bisa pastikan jenis senjatanya adalah pistol," ungkap Rikwanto.

Rikwanto juga menambahkan bahwa KPK mempersilakan polisi untuk mengakses rekaman closed circuit television (CCTV) di sepanjang Jl HR Rasuna Said ini yang memungkinkan melihat pelaku sebelum dan setelah penembakan.

"Korban mendapatkan luka tembak di dada, perut dan bahu dan saat ini korban sudah divisum, rencananya jenazah siang ini akan dimakamkan di Rawamangun Jakarta Timur di dekat rumah keluarga," jelas Rikwanto yang mengungkapkan bahwa dari penyelidikan sementara, pelaku menggunakan sepeda motor dan jaket merah.

"Untuk pelaku, kami tengarai menggunakan sepeda motor, kemudian jaket merah dan helm, dan melarikan diri ke arah Mampang Prapatan, saat ini tim Polda dan Polri melakukan pelacakan di lapangan," tambah Rikwanto. Namun polisi belum dapat memastikan hal tersebut merupakan perbuatan teror.

"Olah TKP masih terus dilaksanakan, terkait dengan sudut tembakan, di mana kira-kira proyektil yang lainnya, untuk motif, kami belum bisa menggambarkan yang jelas ini perbuatan teror, untuk motif lain, senjata yang bersangkutan diambil oleh pelaku," ungkap Rikwanto.

Polisi pun masih menganalisa jumlah pelaku.

"Pelaku dari keterangan saksi, sementara ini ada yang mengatakan satu motor, ada yang dua motor, jadi kami pastikan dalam pemeriksaan selanjutnya, apa ini akan didapatkan pelaku satu atau dua motor, masih kami analisa," jelas Rikwanto yang menyebutkan sudah 11 orang yang diperiksa polisi.

"Sejauh ini sudah 11 orang yang kami periksa dan masih akan berlanjut terus yaitu supir truk dan kernetnya, security KPK, dan dari anggota pemerintah kabupaten Maluku yang kantornya memang di sini," tambah Rikwanto.

Pada pukul 11.00 WIB, KPK sudah membuka garis polisi di TKP dan membolehkan kendaraan melewati jalur lambat di Jl. HR Rasuna Said.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013