Hal itu penting karena generasi penerus bangsa, yang ibaratnya tinggal `nglungguhi klasa gumelar` (duduk di tikar yang sudah digelar) atau tidak ikut merasakan pahit getirnya perjuangan kemerdekaan, seakan lupa terhadap sejarah negaranya bahkan lupa

Yogyakarta (ANTARA News) - Wawasan kebangsaan, cinta Tanah Air, dan bela negara perlu terus ditumbuhkan di kalangan generasi muda khususnya para pelajar, sehingga mereka dapat memahami dan menghayatinya, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Dengan demikian, mereka akan menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari," katanya dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX pada pembukaan lomba Parade Cinta Tanah Air Tingkat SLTA Tahun 2013 Tingkat DIY di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, para pelajar hendaknya juga dapat meresapi filosofi-filosofi luhur yang ditinggalkan "founding fathers". Jika diresapi dan dipahami tentu keteladanan "founding fathers" akan selalu membekas di otak, pikiran, dan hati para pelajar.

"Hal itu penting karena generasi penerus bangsa, yang ibaratnya tinggal `nglungguhi klasa gumelar` (duduk di tikar yang sudah digelar) atau tidak ikut merasakan pahit getirnya perjuangan kemerdekaan, seakan lupa terhadap sejarah negaranya bahkan lupa untuk mencintai Tanah Airnya," katanya.

Ia mengatakan, slogan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau "jas merah" merupakan semangat bagi generasi muda Indonesia, karena dengan mengetahui sejarah, generasi muda akan mengerti jerih payah generasi pendahulu dalam membangun negara dan bangsa ini.

"Dengan mengetahui sejarah itu pula generasi muda akan bangkit semangat nasionalisme dan patriotismenya. `Jas merah` juga akan menyadarkan generasi muda mengenai apa tujuan negara dan bangsa ini sebenarnya," katanya.

Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Komandan Kodim 0374 Yogyakarta Letkol Arh Ananta Wira mengatakan, lomba bertema "Bangkitkan Prestasi Cinta Indonesia dan Hidupkan Karaktermu" itu diikuti pelajar SLTA yang terdiri atas 18 tim utusan kabupaten/kota se-DIY.

Menurut dia, 18 tim itu terdiri atas empat tim Kabupaten Bantul, tiga tim Kabupaten Kulon Progo, empat tim Kabupaten Sleman, empat tim Kabupaten Gunung Kidul, dan tiga tim Kota Yogyakarta.

"Lomba itu sebagai ajang seleksi tim lomba Parade Cinta Tanah Air Tingkat DIY Tahun 2013 dan peraih juara pertama akan maju dalam Lomba Parade Cinta Tanah Air Tingkat Nasional," katanya.

Ia mengatakan, lomba itu bertujuan agar para pelajar SLTA di DIY sebagai warga negara mampu menumbuhkembangkan kemampuan berargumentasi secara lisan melalui lomba diskusi, uji argumentasi, dan mampu mengekspresikan pengetahuannya dalam bentuk tulisan untuk membentuk karakter bangsa yang ulet, tangguh, berwawasan kebangsaan, dan memiliki kesadaran bela negara dalam rangka menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara .

"Lomba Parade Cinta Tanah Air Tahun 2013 itu terselenggara atas kerja sama Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.

(B015/M008)

Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013