Berlin (ANTARA) - Jerman dan Prancis menyuarakan keprihatinan mereka atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, kata Perdana Menteri baru Prancis Gabriel Attal pada Senin (5/2), setelah pembicaraannya dengan Kanselir Olaf Scholz di Berlin.

"Selama kami berunding, kami juga sekali lagi menyatakan keprihatinan kami terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan hilangnya banyak nyawa warga sipil di Palestina," kata Attal dalam konferensi pers gabungan dengan Scholz.

"Saya ingin menegaskan kembali: bahwa hukum internasional harus dihormati dan harus ada gencatan senjata kemanusiaan agar bantuan dapat tersedia bagi warga sipil. Satu-satunya solusi damai adalah solusi damai dua negara di mana masyarakat bisa hidup damai dan aman," tambahnya.

Sementara itu, Scholz mendesak "akses yang lebih baik terhadap bantuan kemanusiaan" bagi warga Gaza.
Baca juga: UNRWA: tanpa air bersih, lebih banyak warga Palestina akan mati

"Kami menyerukan agar warga Palestina di Gaza akhirnya bisa memperoleh akses yang lebih baik terhadap bantuan kemanusiaan dan agar penduduk sipil mendapatkan perlindungan lebih baik selama operasi militer. Saya telah dapat memperjelas hal ini kembali kepada PM Israel (Benjamin) Netanyahu dalam percakapan via telepon sore ini," ujar Scholz.

Netanyahu juga memberi informasi terbaru kepada kanselir "tentang situasi militer di Jalur Gaza dan di perbatasan Israel-Lebanon," menurut juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit.
Baca juga: Israel persiapkan perang menghancurkan bagi Hizbullah dan Lebanon

"Dia menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk secara signifikan meningkatkan akses dan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Gaza. Suplai dan situasi keamanan bagi penduduk sipil Palestina saat ini sangat mengkhawatirkan," lanjut Hebestreit.

Kanselir Scholz kembali menekankan bahwa "hanya solusi dua negara yang dinegosiasikan akan membuka prospek solusi berkelanjutan terhadap konflik Timur Tengah," menurut Hebestreit.

Baca juga: Dunia harus sadar ajakan Israel akan perparah kelaparan di Gaza
Baca juga: Retno: EU harus konsisten hormati hukum internasional dalam isu Gaza
Baca juga: UNRWA akan berhenti beroperasi jika para donor hentikan pendanaan


Sumber: Anadolu

Penerjemah: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024