Ghazni, Afghanistan (ANTARA News) - Satu bom pinggir jalan menghantam bus penumpang, menewaskan tujuh warga sipil dan melukai sejumlah orang lain di bagian selatan Afghanistan pada Selasa, kata pejabat-pejabat.
Tiga anak dan seorang wanita termasuk di antara mereka yang meninggal, kata polisi.
Bus itu bergerak dari Kandahar, kota utama di bagian selatan Afghanistan menuju Kabul, ibu kota Afghanistan, ketika melindas bom itu di distrik Muqur, Provinsi Ghazni, yang menjadi "bara api" dalam konflik 12 tahun di negeri itu.
"Tujuh warga sipil, termasuk tiga anak dan satu wanita meninggal dan 17 orang lainnya luka-luka," kata Wakil Kepala Kepolisian Provinsi Ghazni Assadullah Safi kepada kantor berita Prancis AFP.
Baz Mohammad Emat, direktur rumah sakit pusat Ghazni, mengatakan sejumlah orang yang luka dalam keadaan serius.
Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu tetapi Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyalahkan Taliban, yang memberontak sejak rezim mereka digulingkan pada penghujung 2001.
Puluhan ribu warga sipil meninggal akibat serangan Taliban dan pasukan NATO serta Afghanistan sejak Taliban melancarkan pemberontakan pada 2001 setelah digulingkan melalui invasi pimpinan AS.
Para pejabat Afghanistan mengatakan satu serangan udara NATO Sabtu lalu menewaskan sedikitnya 16 warga sipil di Provinsi Kunar di bagian timur negara itu.
NATO membantah ada warga sipil terbunuh dan mengatakan 10 militan tewas dalam serangan itu.
Sementara itu diberitakan sebelumnya bahwa polisi Afghanistan menangkap dua gerilyawan pembunuh seorang penulis India yang menulis buku mengenai pelariannya yang dramatis dari Taliban dan dibuat dalam film Bollywood.
"Polisi telah menangkap dua orang yang mengaku membunuh (penulis India)," kata juru bicara pemerintah Paktika, Mokhlis Afghan kepada AFP.
Sushmita Banerjee, 49 tahun, diseret keluar dari rumah suaminya oleh orang bersenjata yang mengenakan masker di Provinsi Paktika, Afghanistan Timur, dan tewas tertembak pada Rabu lalu.
Afghan mengatakan kedua orang tersebut mengaku mereka diperintahkan untuk membunuh perempuan tersebut karena film yang dibuat dari bukunya merupakan penghinaan terhadap Taliban.
"Mereka juga mengatakan perempuan itu memiliki internet di rumahnya dan mata-mata untuk India," katanya.
Afghan mengatakan kedua orang itu memiliki jaringan dengan Haqqani, kelompok Taliban yang berafiliasi dengan jaringan Al Qaida. Kedua orang tersebut, menurut dia, ditangkap di Sharan, ibu kota Provinsi Paktika pada Senin malam.
Taliban pada pekan lalu menyangkal terlibat dalam pembunuhan perempuan tersebut.
Banerjee menikah dengan seorang pengusaha lokal Jaanbaz Khan dan baru saja pindah kembali untuk tinggal di Paktika.
Bukunya yang berjudul "Istri Bengali Kabuliwala" yang merupakan kisah pelariannya dari Taliban dua dekade lalu, dan dibuat dalam sebuah film Bollywood tahun 2003, demikian AFP melaporkan.
(SYS/M016/M016)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013