Moskow (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan timpalannya Vladimir Putin membahas gagasan menempatkan senjata kimia Suriah di bawah kendali internasional pada konferensi tingkat tinggi Kelompok 20 (G20) pekan lalu di Saint Petersburg, kata juru bicara Putin.
"Isu itu dibahas," kata jubir itu, Dmitry Peskov, yang dikutip kantor-kantor berita Rusia. Dia menanggapi pertanyaan siapa yang menggagas proposal agar Suriah menyerahkan senjata kimianya untuk menghindari serangan AS.
Tapi Peskov tidak mengatakan siapa yang lebih dulu berinisiatif. "Kami tak mengungkapkan isi percakapan itu," kata dia.
Kendati tak ada jadwal pembicaraan bilateral, Putin dan Obama mengadakan pembahasan setengah jam di sela-sela KTT G20 yang berlangsung dua hari dengan Putin sebagai tuan rumah pekan lalu. Pembicaraan fokus pada soal Suriah.
Obama membenarkan dalam satu wawancara Senin dengan PBS Newshour bahwa dia "mengadakan percakapan" dengan Putin di Saint Peterburg tentang rencana bagi senjata kimia Suriah, yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov hanya beberapa jam sebelumnya.
"Dan ini percakapan lanjutan saya dengan Presiden Putin selama beberapa saat," kata Obama dalam wawancara itu.
Menlu Lavrov juga mengindikasikan pada Selasa bahwa rencana itu dibuat sebagai bagian dari usaha-usaha bersama AS-Rusia untuk mengatasi perbedaan pandangan mereka dalam menangani konflik Suriah.
"Proposal untuk menempatkan senjata kimia Suriah berdasarkan pengawasan internasional tak sepenuhnya inisiatif Rusia," kata Lavrov.
"Ini muncul dari kontak-kontak yang kami lakukan dengan rekan-rekan Amerika, dari pernyataan kemarin oleh John Kerry yang mengizinkan kemungkinan menghindari serangan-serangan jika masalah ini bisa diselesaikan," kata dia.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem, Selasa, mengatakan Suriah "menyetujui" prakarsa Rusia bagi Damaskus untuk menyerahkan cadangan senjata-senjata kimianya pada pengawasan internasional.
"Kemarin, kami melakukan perundingan yang sangat berhasil dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan ia mengajukan satu prakarsa mengenai senjata-senjata kimia," kata al-Muallem di Moskow setelah bertemu dengan ketua Majelis Rendah Parlemen, dalam pernyataan-pernyataan yang dikutip kantor-kantor berita Rusia yang diterjemahkan dari bahasa Arab.
"Dan kemarin pada petang hari kami setuju dengan prakarsa Rusia itu," kata al-Muallem. Ia juga menyatakan itu akan menghalangi agresi Amerika Serikat, demikian AFP.
(M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013