Timika (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menyiapkan sebanyak 200 personil keamanan guna mengawal distribusi logistik pemilihan umum (Pemilu) ke wilayah rawan konflik.
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra di Timika, Senin, mengatakan bahwa Polri dan TNI telah menyiapkan 200 personil pengamanan pemilu di daerah rawan dan siap untuk di turunkan lokasi.
"Untuk wilayah sangat rawan kami menyiapkan kurang lebih 290 personil, yang tergabung dari aparat Polri dan TNI dan akan kami bagi," katanya.
Menurut Kapolres, personil ini disiapkan hanya untuk penjagaan pemilu saja, sedangkan untuk hari-hari biasa tidak ada personil khusus.
"Kami telah menempatkan wilayah rawan, kurang rawan dan sangat rawan yang diukur dari akses menuju wilayah tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan ukuran daerah rawan yakni akses ke wilayah tersebut susah dijangkau, serta kesulitan mendapatkan akses peralatan transportasi darat.
"Jadi wilayah yang menjadi sangat rawan itu apabila hanya dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat udara, serta sama sekali tidak memiliki akses sarana komunikasi," katanya lagi.
Dia menambahkan hingga saat ini belum ada petunjuk dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mimika untuk menurunkan personil ke wilayah yang masuk kategori rawan.
"Untuk saat ini belum ada petunjuk dari KPU, apalagi ada pergantian anggota KPU Mimika. Namun, kami selalu intens berkomunikasi dan selalu mengawal agenda KPU karena sama-sama kita punya tanggung jawab untuk mensukseskan pemilu 2924" ujarnya lagi.
Baca juga: KPU Raja Ampat: Distribusi logistik ke daerah terjauh pada H-5
Baca juga: Ketua KPU: Biaya kirim logistik pemilu di Papua Rp150 juta per TPS
Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024