Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengatakan hubungan yang harmonis dan kondusif antara pekerja dan pengusaha perlu menanamkan hubungan industrial yang berlandaskan Pancasila.
"Hubungan industrial Pancasila sangat efektif meredam gejolak hubungan industrial di Indonesia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi," ucap Wamenaker Afriansyah Noor dalam kunjungan memenuhi kelompok pekerja di Gresik, Jawa Timur, Senin.
Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Wamenaker Afriansyah menyebut hubungan industrial yang berlandaskan Pancasila mengedepankan prinsip-prinsip adaptif dan kolaboratif melalui musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan dan gotong royong.
Dalam bingkai hubungan industrial, kedua pemangku kepentingan ketenagakerjaan sangat terbuka dalam mendengarkan semua keluhan, saran dan kritik yang membangun. Hal itu bertujuan agar dunia ketenagakerjaan dapat menjadi lebih baik.
Baca juga: Program padat karya infrastruktur serap 7.380 tenaga kerja di Sulbar
Baca juga: Kemnaker: PP dan PKB sarana capai hubungan industrial harmonis
Selain itu, Afriansyah menyebut adanya komitmen dari kedua belah pihak dalam menyelesaikan setiap permasalahan hubungan industrial yang mengedepankan dialog demi menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara bermartabat dan tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain, termasuk dalam penyelesaian isu ketenagakerjaan.
Wamenaker mengharapkan kepada serikat pekerja dan buruh agar dapat menjadi mitra kerja strategis pemerintah dalam upaya mewujudkan hubungan industrial yang berkeadilan.
"Tetap jaga soliditas karena soliditas adalah kunci utama meraih kemajuan," ujar Afriansyah.
Data Kementerian Ketenagakerjaan periode Januari-Agustus 2023 memperlihatkan total terdapat 5.698 kasus perselisihan hubungan industrial yang dilaporkan. Dengan 5.515 kasus sudah diselesaikan dengan beberapa cara penyelesaian termasuk bipartit dan mediasi.*
Baca juga: BUMN diminta jadi contoh pelaksanaan hubungan industrial harmonis
Baca juga: Menaker: BUMN berperan bangun hubungan industrial yang harmonis
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024