Menghadirkan berbagai acara seperti pertunjukan kesenian tradisional, ekshibisi kebudayaan, dan kuliner China, festival yang digelar selama dua hari di Olympia Mall tersebut dibuka pada Sabtu (3/2). Festival tersebut dapat dinikmati publik secara gratis dan sukses menarik banyak pengunjung.
Para pengunjung mengatakan bahwa festival tersebut tidak hanya memberikan kesempatan kepada masyarakat Kamboja untuk mendapatkan wawasan mengenai budaya, adat istiadat, dan tradisi China, tetapi juga berkontribusi untuk lebih memperdalam pertukaran antarmasyarakat antara kedua negara.
"Pertunjukan kesenian dan ekshibisi ini jelas semakin membantu meningkatkan ikatan persahabatan antara Kamboja dan China karena baik warga Kamboja maupun China datang untuk menikmati festival ini, selain itu warga China ramah terhadap warga Kamboja," kata warga Kamboja yang menghadiri festival tersebut Vet Reaksa (17) kepada Xinhua, Minggu (4/2).
Reaksa menuturkan bahwa festival itu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi masyarakat Kamboja menjelang Tahun Baru Imlek, yang dirayakan secara luas di negara Asia Tenggara tersebut.
"Saya selalu merayakan Tahun Baru Imlek karena saya adalah orang Kamboja keturunan Tionghoa. Apalagi, Tahun Baru Imlek menciptakan suasana gembira dan menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga," ujar Reaksa.
Menurut dia, Tahun Baru Imlek sangat populer di Kamboja, khususnya di daerah perkotaan.
Warga lainnya Nguon Sokvang (63) yang merupakan keturunan Tionghoa, mengaku senang melihat hubungan erat antara Kamboja dan China.
"Orang tua dan kakek-nenek saya keturunan Tionghoa, jadi saya juga merayakan Tahun Baru Imlek. Sungguh bagus bahwa masyarakat China dan Kamboja dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik dalam berbagai hal," katanya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024