Kota Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengevakuasi 31 orang warga yang rumahnya terancam longsor di Gang Makam, Kelurahan Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh di Bogor, Senin, mengatakan longsor terjadi pada Minggu (4/2) siang ketika hujan deras. Warga kemudian melapor ke BPBD melalui media sosial, bahwa ada abrasi saluran air Sungai Cidepit.

Ia menyebutkan, longsor dengan tinggi sekitar 6 meter dan lebar 25 meter ini menutupi badan Sungai Cidepit serta mengancam rumah warga dan fasilitas umum. Beberapa batang pohon juga terbawa material longsor.

“Kami BPBD dan pak lurah juga kontak kami langsung ke lokasi. Upaya yang kami lakukan karena kondisinya labil, tanah itu masih terus bergerak, artinya kita mengevakuasi warga dulu,” kata Hidayatulloh.

Lebih lanjut ia mengatakan, 31 orang yang dievakuasi berasal dari dua RW yakni RW 1 dan RW 5. Selain mengancam rumah warga, fasilitas umum yang terdampak ialah posyandu, poskamling, dan pos ojeg.

Baca juga: Hujan deras 3 jam, Bogor dilanda tanah longsor hingga bangunan ambruk

Baca juga: BPBD Kota Bogor siagakan tiga tim bencana saat musim hujan

Saat ini BPBD mengupayakan agar warga mengosongkan rumahnya karena dikhawatirkan tanah kembali bergerak.

“Langsung kita bikin police line dengan teman-teman Babinkamtibmas, mengantisipasi kemungkinan terburuk,” ujarnya.

BPBD Kota Bogor menangani longsor di Gang Makam, Kelurahan Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (5/2/2024). (ANTARA/HO-BPBD Kota Bogor)

Selanjutnya, kata Hidayatulloh, BPBD mengedukasi warga agar mengosongkan area sekitar. Kemudian merelokasi warga terdampak ke tetangganya atau ke rumah kontrakan.

“Kemungkinan yang terdampak parah rumahnya tidak bisa ditempati, kita lakukan hunian sementara (huntara),” katanya.

Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa lantaran aparat di wilayah sudah siap siaga memberi peringatan kepada warga setempat, sehingga BPBD juga bisa melakukan mitigasi

“Alhamdulillah pas kejadian enggak ada korban jiwa karena kesiapsiagaan aparat di wilayah, pengurus di wilayah luar biasa. Masya Allah ada early warning system pake priwit, toa, wawar,” ujarnya.

Baca juga: Waspada cuaca ekstrem di Bogor dalam sepekan ke depan

Pewarta: Shabrina Zakaria/M Fikri Setiawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024