Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengemukakan bahwa warga Indonesia termasuk yang optimistis dalam hal penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
"Negara Indonesia warganya termasuk yang paling optimis dalam hal penggunaan AI," kata Nezar sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan bahwa perusahaan rintisan yang terus tumbuh sehingga jumlahnya sekarang menjadi 198 menunjukkan kesiapan Indonesia menggunakan AI.
Menurut dia, banyaknya perusahaan rintisan yang menggunakan teknologi AI dalam penyelenggaraan layanan di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki potensi besar untuk menggunakan dan mengembangkan AI.
Baca juga: Pengaturan komprehensif soal AI penting untuk lindungi hak karya cipta media
Dalam Ministers’ Closed Consultations on the Interim Report of the UNSG’s High Level Advisory Body on AI yang berlangsung di Slovenia, Minggu (4/2), Nezar menyampaikan bahwa kementerian punya program-program unggulan untuk membina perusahaan-perusahaan rintisan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI antara lain menjalankan program "1000 Startup Digital" dan "Startup Studio Indonesia" untuk mendampingi dan membantu pengembangan perusahaan rintisan.
Selain itu, pemerintah menyiapkan HUB.ID untuk menjembatani hubungan pengelola perusahaan rintisan atau startup dengan calon investor.
Nezar menyebutkan beberapa startup digital jebolan program-program tersebut, antara lain Feedloop AI, Evermos, dan eFishery.
Dalam pertemuan tentang AI di Slovenia, Nezar juga membahas mengenai pemanfaatan AI hingga Internet of Things (IoT) sebagai solusi bagi layanan masyarakat.
Indonesia menyampaikan komitmen untuk membantu mendorong tata kelola AI yang bijak dan inklusif dalam forum global tentang Etika AI yang berlangsung di Slovenia pada 5 dan 6 Februari 2024.
Baca juga:
Indonesia bahas tata kelola pemanfaatan AI di forum global
Yarsi dan BRIN kolaborasi kembangkan pelayanan kesehatan berbasis AI
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024