Jakpro juga harus punya data studi antropologi kawasan JISJakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyebut Perseroda PT Jakarta Propertindo (Jakpro) harus konsisten menyosialisasikan dan mengedukasi desain kawasan olahraga terpadu Jakarta International Stadium (JIS) kepada publik.
"Jakpro dan pemangku kepentingan (stakeholders) harus secara konsisten mengomunikasikan dan mengedukasi publik terkait desain utama kawasan olahraga terpadu JIS," kata Agus di Jakarta, Senin.
Agus menyebut kehadiran JIS merupakan salah satu bentuk implementasi dari adanya amanat baru Jakarta sebagai kota global.
"Jakpro juga harus punya data studi antropologi kawasan JIS. Sehingga, pengembangan ke depan, masalah sosial ekonominya dapat dilakukan mitigasi," ujar Agus.
Selain itu, Agus menegaskan, perubahan atau pembangunan harus memiliki kejelasan dan kebijakan yang jelas. Terlebih lagi dengan studi teknis dan upaya yang dilakukan untuk memperkuat desain JIS demi mencapai tujuan Jakarta sebagai kota global.
"Suatu perubahan harus ada kejelasan, nah kebijakannya studi teknis dukungannya itu harus diperkuat agar mengetahui arahnya mau dibawa kemana. Dalam setiap desain atau penataan harus ditanya ada enggak transportasi, sekolah, pasar," tegas Agus.
Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin mengatakan JIS sudah didesain sebagai kawasan pembangunan berkelanjutan untuk mendukung kehadiran Jakarta sebagai kota global.
"Hal ini mengacu kepada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta International Stadium (JIS) yang mana Jakpro ditugaskan untuk membangun dan mengelola," kata Iwan di Jakarta, Senin.
Baca juga: Jakpro: JIS didesain kawasan berkelanjutan untuk dukung kota global
Baca juga: Pengamat: Penting meminta pendapat Kejaksaan dan BPKP tuntaskan KSB
Baca juga: Jakpro tegaskan tak ada perjanjian tertulis dengan warga Kampung Bayam
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024