Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan mengungkapkan pembentukan Global Water Fund menjadi hal yang kritis dalam penyediaan dana jangka panjang untuk air bersih dan sanitasi.
"Pembentukan Global Water Fund menjadi hal yang kritis dalam penyediaan dana jangka panjang untuk air bersih dan sanitasi dan juga pembiayaan bencana terkait air," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna dalam 4th Workshop: Designing Global Water Fund Establishment di Jakarta, Senin.
Herry mengatakan bahwa adapun pembentukan Global Water Fund diharapkan dapat mengatasi funding gap dan juga dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) No 6.
Indonesia sendiri telah membentuk Indonesia Water Fund (IWF) untuk pengembangan investasi dan penyediaan air bersih di seluruh wilayah Indonesia.
“Diharapkan IWF dapat bekerja dengan mengoperasikan biaya sampai sebesar Rp15 triliun untuk proyek air bersih”, kata Herry.
Pembahasan posisi, komponen, dan arsitektur Global Water Fund merupakan tujuan workshop keempat yang mengangkat topik Designing Global Water Fund Establishment sebagai usulan kebijakan yang baru dalam mengamankan dan meningkatkan pendanaan infrastruktur air.
Sementara hasil yang ingin dicapai adalah identifikasi isu-isu utama, peluang, dan rancangan serta praktik yang terbaik untuk pembentukan Global Water Fund.
Dalam mendukung tema utama The 10th World Water Forum 2024 “Water for Shared Prosperity” yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2024 di Bali, Indonesia, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan telah sukses menyelenggarakan tiga dari empat rangkaian seminar/workshop sebagai side event.
Seminar pertama dengan topik “Government Support and Private Sectors’ Perspective on Public-Private Partnership (PPP) for Water Resources Infrastructure” diadakan pada bulan Februari 2023, di Jakarta, workshop kedua dengan topik “Blended Finance for Water Sector” diselenggarakan pada bulan Maret 2023 di Bandung, serta workshop ketiga dengan topik “Secure and Increase Funding for Basic Access to Safe Water and Sanitation for All at All Scales”, diselenggarakan pada bulan Juli 2023, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: PUPR: World Water Forum tingkatkan kesadaran publik terkait air
Untuk workshop keempat atau terakhir diselenggarakan pada tanggal 5 Februari 2024 di Jakarta, dengan mengangkat topik “Designing Global Water Fund Establishment”.
Pemilihan topik keempat “Designing Global Water Fund Establishment” didasarkan pada butir-butir yang dihasilkan dari diskusi Subtema Sustainable Water Finance pada acara 2nd Consultation Stakeholder Meeting (SCM) yang telah dilaksanakan pada Oktober 2023 lalu di Bali.
Pada pertemuan High Level Meeting tersebut khususnya pada Thematic Process untuk subtema Sustainable Water Finance ada 2 hasil yang diajukan untuk dibahas pada pertemuan puncak The 10th World Water Forum 2024 pada bulan Mei 2024 mendatang di Bali. Kedua poin gagasan hasil Thematic Process dimaksud yaitu: Pembentukan Global Water Fund dan konsep Reimagining Collective Action oleh para pemangku kepentingan.
Baca juga: PUPR: Global Water Fund tingkatkan minat swasta pada infrastruktur air
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024