Jakarta (ANTARA) - Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta Hermawan Saputra mengingatkan para calon presiden (Capres) peserta Pemilu 2024, untuk tidak melupakan akan pentingnya program penyediaan air dan lingkungan bersih guna menjamin kesehatan masyarakat.

“Penting sekali, karena hulunya ya di situ. Air dan lingkungan bersih adalah isu strategis dan mendesak yang mesti diselesaikan demi mewujudkan peningkatan derajat kesehatan saat ini,” kata Hermawan di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi program kerja terkait upaya menciptakan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang dipaparkan oleh ketiga Capres dalam debat kelima Pilpres, Minggu (4/2) malam.

Baca juga: Ahli: Para capres tidak kaitkan kesehatan dengan lingkungan saat debat

Baca juga: Walhi sayangkan isu lingkungan cuma jadi isu pinggiran di debat capres

Hermawan menilai program-program yang dipaparkan Capres, seperti membangun lebih banyak rumah sakit dan Puskesmas, mendirikan 300 Fakultas Kedokteran baru untuk mencetak tenaga kesehatan unggul, tidaklah salah.

Namun, menurutnya, program menciptakan kesehatan masyarakat yang digagas para Capres akan lebih realistis dengan kondisi lapangan jika difokuskan pada penyediaan air bersih dan menciptakan lingkungan lestari, sebagaimana diatur dalam Pasal 28 H Ayat (1) Undang-undang Dasar 1945.

Diketahui ketersediaan air bersih penting dan berdampak luas pada kesehatan masyarakat, contohnya masalah penyakit seperti dia​​​​​​re yang harus diselesaikan, karena hingga Desember 2023, telah menyebabkan 10 ribu balita meninggal dunia.

Oleh karena itu, lanjutnya, diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mengamanatkan pemerintah untuk menyelesaikan 100 persen akses air minum layak, termasuk 15 persen akses air minum aman, serta 30 persen akses air minum perpipaan.

Sementara data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2023, masih ada sekitar 32,7 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses air minum layak.

Jumlah ini setara dengan 12,44 persen dari total penduduk Indonesia. Sebanyak 23,5 juta adalah masyarakat yang tinggal di perdesaan dan 9,2 juta tinggal di perkotaan.

"Jadi, penyediaan ruang terbuka hijau, meminimalisasi polusi udara, menciptakan suasana ramah anak, akses sanitasi, air bersih yang steril dari bakteri, itu semua adalah wajib. Mengapa ini tidak disinggung oleh Capres dalam debat. Maka dari ini, kami ingatkan jangan sampai mereka tersandera dengan hilir kesehatan," kata Hermawan.

KPU RI telah menetapkan tiga pasangan Capres–Cawapres peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD nomor urut 3.

Baca juga: Asosiasi kesehatan harap sektor kesehatan jadi fokus capres-cawapres

Baca juga: Perpamsi dukung Capres-Cawapres gencarkan air bersih dan sanitasi

KPU menggelar debat kelima di Jakarta Convention Center, setelah sebelumnya dilakukan debat pertama Pilpres 2024 pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, debat ketiga 7 Januari 2024, dan debat keempat pada 21 Januari 2024.

Pada debat pamungkas Pilpres yang sekaligus menjadi debat ketiga mempertemukan para Capres kali ini, KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.

Terkait gagasan membangun rumah sakit dan Puskesmas modern tersebut disampaikan oleh Capres Prabowo Subianto yang selaras dengan ide gagasan Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo guna menjawab pertanyaan yang disuguhkan oleh panelis dalam debat.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024