Yerusalem (ANTARA News) - Empat warga sipil tewas di Israel utara, Jumat, dalam serangan roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan, kata petugas penyelamat dan polisi.
Dua orang tewas setelah roket-roket itu jatuh di desa-desa Arab Israel, Majd Al-Krum dan Buana, kata petugas penyelamat.
Sebelumnya, seorang pria tewas akibat luka-lukanya ketika sedang dalam perjalanan ke rumah sakit setelah serangan roket di kota Kiryat Shmona, Israel utara, di daerah perbatasan dengan Lebanon, kata polisi.
Beberapa saat sebelum serangan itu, seorang wanita tewas setelah sebuah roket menghantam rumahnya di Mghar, sebuah desa yang berpenduduk Kristen, Muslim dan Druze sekitar 22 kilometer sebelah selatan perbatasan dengan Lebanon.
Dengan kematian-kematian Jumat itu, jumlah warga sipil Israel yang tewas dalam serangan roket Hizbullah menjadi 31 selama krisis Lebanon yang telah berlangsung 24 hari.
Sekitar 135 roket menghantam Israel utara hingga pukul 13.00 GMT (pukul 20.00 WIB), kata polisi. Kota-kota yang terkena serangan mencakup Acre, Carmiel, Kiryat Shmona, Maghr, Nahariya dan Tiberias.
Selama dua hari sebelumnya, sembilan warga sipil tewas ketika Hizbullah menembakkan lebih dari 440 roket ke Israel utara.
Sementara itu, tiga prajurit Israel tewas dalam bentrokan dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan, Jumat, kata militer.
Ketiga prajurit itu tewas selama pertempuran di sekitar desa Markaba, Lebanon, dimana dua prajurit lain juga cedera, seorang dalam keadaan serius, kata seorang jurubicara militer.
Kelima prajurit itu merupakan bagian dari sebuah satuan infantri yang diserang oleh tembakan anti-tank Hizbullah, kata jurubicara itu, yang menambahkan bahwa tujuh gerilyawan terkena tembakan dalam bentrokan itu.
Sebelumnya, televisi Al-Arabiya di Dubai melaporkan bahwa tiga prajurit Israel cedera dalam pertempuran dengan Hizbullah di sekitar desa tersebut.
Dengan kematian ketiga prajurit itu, jumlah prajurit Israel yang tewas menjadi 44 sejak negara Yahudi itu melancarkan ofensifnya ke Lebanon pada 12 Juli, lapor AFP.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006