Indeks dolar AS pada saat ini cenderung bergerak menguat terhadap mata uang dunia
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Senin sore melemah 410 poin terhadap dolar AS seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap konflik yang terjadi di Suriah.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 410 poin menjadi Rp11.580 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.170 per dolar AS.
"Dolar AS menguat pada Senin ini akibat fokus pelaku pasar terhadap konflik Suriah, di mana kemungkinan besar AS akan melancarkan aksi militer ke negara tersebut," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan Kongres AS akan melakukan pemilihan suara (voting) terhadap aksi militer yang akan dilancarkan pada pekan ini.
"Indeks dolar AS pada saat ini cenderung bergerak menguat terhadap mata uang dunia," katanya.
Sementara itu analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, menambahkan konflik di Suriah kembali dimanfaatkan oleh investor lokal untuk memegang mata uang dolar AS dan melepas rupiah.
"Diperkirakan untuk jangka pendek ini rupiah masih akan tertekan oleh faktor kekhawatiran di Suriah dan The Fed `tapering`," katanya.
Ia mengatakan pihaknya melihat beberapa pekan ke depan pergerakan rupiah akan cukup krusial, disebabkan oleh jadwal pertemuan FOMC pada 17-18 September mendatang. Namun sebelumnya, akan ada pertemuan BI pada tanggal 12 September.
"Kami mengharapkan agar BI bisa melakukan yang terbaik dalam mengantisipasi sentimen yang ada," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.188 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.200 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013