Jakarta (ANTARA News) - Para pengusaha restoran sementara tidak akan menghidangkan menu tahu dan tempe jika aksi mogok para perajin tempe berlanjut.

"Kalau pasokan memang sulit, untuk sementara ya terpaksa harus mengkosongkan menu yang ada tahu atau tempenya, kalau dijelaskan dengan baik customer biasanya mengerti," kata penyelia Restoran Penang Bistro, Rizky, di Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin.

Restoran lain di mall yang sama juga akan mengambil langkah serupa jika memang diperlukan.

"Meski menu yang ada tahu tempenya selalu jadi favorit pelanggan, tapi kalau tidak ada mau bagaimana lagi, apalagi kami memberi tahu dan tempe hanya sebagai free gift, jadi sewaktu-waktu bisa dihilangkan," kata koki di Restoran Ayam Goreng Cobek Ijo, Iksan Budiman.

Iksan mengatakan tahu dan tempe memang mulai langka tapi beruntung restoran tempatnya bekerja sudah memiliki pemasok tetap sehingga mereka tetap memproduksi meski beberapa pedagang melakukan aksi mogok berjualan.

Dalam sehari, restoran yang menghidangkan menu kuliner Indonesia itu bisa menghabiskan hingga 100 buah tahu tempe.

"Itu pun biasanya kalau sudah sore masih kurang, jadi harus ambil lagi di pusat," kata Iksan.

Kedua restoran tersebut hingga saat ini tidak menaikkan harga menu yang menggunakan tempe dan tahu di dalamnya meski harga kedelai impor sebagai bahan baku tempe tahu melonjak dari Rp7.700/kg menjadi sekitar Rp9.700/kg.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013