Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pedagang gorengan di Jakarta mulai kesulitan menemukan tempe yang biasa digoreng menjadi mendoan.

Pedagang tempe mendoan, Herianto (31), mengatakan sejak Minggu (8/9) ia tidak dapat mendapatkan tempe yang merupakan bahan baku utama gorengan jualannya.

"Sudah dua hari nggak ada. Tadi pagi katanya sih ada, tapi sisa stok kemarin. Kalau tahu kemarin masih ada, cuma harganya udah naik," katanya.

Menurut pria yang biasa berbelanja tempe dan tahu di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, itu, ia bisa saja membeli tempe stok kemarin tapi kualitasnya tentu berbeda dengan tempe segar yang ia beli tiap hari.

Untuk berjualan, Herianto biasa membeli sekitar lima balok tempe seukuran hampir 1 kilogram seharga Rp6.000 per balok. Sementara untuk tahu, ia biasa membeli sekitar 40 buah tahu yang harganya naik dari Rp500 menjadi Rp600 per buah.

"Kalau tempe sih harganya ga naik, tapi ga ada yang jual. Bingung juga banyak pelanggan nanyain tempe. Belum lagi ini gerobak tulisannya 'mendoan'," ujarnya.

Sebelumnya, para pengrajin tahu dan tempe melakukan mogok produksi karena tingginya harga kedelai di Jakarta. Harga kedelai meroket hingga Rp10-15 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang hanya berkisar seharga Rp5.000 - Rp6.000.

Seorang pembeli, Ricky (27) mengaku kesulitan menemukan pedagang mendoan akibat perajin tempe dan tahu yang mogok produksi.

"Tadinya mau beli tempe, tapi tidak ada, akhirnya beli risol dan bakwan," katanya saat hendak membeli camilan tempe mendoan di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di bawah jembatan penyeberangan menuju halte TransJakarta.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013