Sebanyak dua medali perak yang diperoleh lifter kelahiran 21 Januari 2000 itu berasal dari angkatan clean and jerk seberat 161 kg dan total angkatan 291 kg, sementara satu perunggu didapat dari jenis angkatan snatch seberat 130 kg.
Mulanya, Ricko hampir gagal mengamankan medali perunggu saat dua kali percobaannya untuk angkatan 129 kg dan 130 kg gagal, padahal ia pernah mengangkat beban lebih berat pada September tahun lalu yaitu pada Kejuaraan Dunia 2023 di Riyadh, Arab Saudi, dengan mengangkat 134 kg.
Gagal di dua kesempatan tak membuat Ricko menyerah dan akhirnya sang lifter mampu mengangkat beban 130 kg pada percobaan ketiganya.
Pada perebutan medali perak angkatan clean and jerk, lifter 24 tahun itu langsung melesat ketika percobaan pertamanya 161 kg berhasil diangkatnya dengan baik.
Ia kemudian meningkatkan angkatannya pada percobaan kedua dan ketiga dengan berat 167 kg dan 171 kg untuk mencoba merebut emas, tetapi dua percobaannya tersebut gagal. Sedangkan lifter Korea Utara Pak Myong-jin yang melakukan angkatan 166 kg, 168 kg, dan 172 kg di percobaan pertama, kedua, dan ketiga menyelesaikan tugasnya dengan baik sehingga memborong tiga medali emas.
Baca juga: Eko Yuli absen di Kejuaraan Angkat Besi Asia karena pemulihan cedera
Hasil yang didapat Ricko ini sekaligus menjawab kegagalannya dari beberapa turnamen terakhir, termasuk Asian Games 2022 Hangzhou, China pada Oktober 2023 dan IWF Grand Prix II di Doha, Qatar, pada Desember 2023.
Pada Asian Games 2022 Hangzhou, China, Oktober tahun lalu ia finis di posisi ketujuh setelah hanya berhasil mengangkat snatch 128 kg dan clean and jerk 160 kg.
Lalu di IWF Grand Prix II di Doha, Qatar, ia hanya berhasil mengangkat snatch 129 kg dan untuk angkatan clean and jerk, Ricko gagal melakukannya.
Baca juga: Selepas Asian Games, Eko Yuli dan Ricko bersaing untuk Paris 2024
Baca juga: KOI kenang Lisa Rumbewas sebagai sosok olahragawan berdedikasi
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024