New York (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic yakin tengah menghadapi tantangan sesungguhnya dalam tenis saat dia menghadapi Rafael Nadal untuk ke-37 kalinya pada final AS Terbuka Selasa pagi WIB esok.

Unggulan utama asal Serbia ini tampil untuk keempatkalinya berturut-turut pada final di New York (AS Terbuka) ini, sedangkan totalnya lima kali, atau ke-12 kalinya juara dalam turnamen besar selama karirnya.

Kendati marah karena harus bermain hari Senin (waktu AS), dia akan dibuai oleh semangat telah memenangi tiga final Grand Slam terakhir lapangan keras di Wimbledon dan AS Terbuka 2011 serta Australia Terbuka 2012.

"Menghadapi Nadal adalah tantangan terbesar yang bisa Anda hadapi dalam olah raga. Dia pesaing pamungkas. Dia selalu berjuang menguasai bola dan kemungkinan akan menampilkan permainan tenis terbaik di lapangan keras," kata Djokovic.

"Dia pernah didera cedera, banyak cedera, di permukaan ini, namun dia kini tampak bugar. Namun saya telah menghadapinya dua kali pada final di sini. Saya tahu apa yang perlu saya lakukan."

Ini akan menjadi final turnamen besar ketiga Djokovic musim ini setelah kandas di tangan Andy Murray, dan juga kalah dari petenis sama pada Wimbledon.

Namun dia dipastikan tetap menyandang petenis nomor satu dunia, apa pun yang terjadi Senin waktu AS nanti.

Sementara Nadal akan berusaha menjadi jjuara pada tahun kepulihannya di tenis. 12 bulan lalu, petenis Spanyol yang akan memanikan final Grand Slam ke-18 kalinya, harus beristirahat di rumahnya di Manacor, karena harus dirawat lututnya yang mengalami cedera parah yang sempat membuatnya putus asa akan mengakhiri karir pada usia 26 tahun.

Namun kini Nadal mencapai pembuktiannya. Dia telah memenangi sembilan gelar, termasuk rekor delapan kali juara Prancis Terbuka atau total 12 gelar Grand Slam, dengan rekor menang kalah 59-3 dan 21 kali menang di lapangan keras.

"Tak diragukan lagi dia adalah pemain terbaik tahun ini," aku Djokovic seperti dikutip Reuters.

Nadal memimpin rekor menang kalah dari Djokovic yang juara Australia Terbuka dengan 21-15 selama persaingan mereka yang bermula di Roland Garros pada 2006.

Pertemuan ke-37 mereka akan menjadi rekor head-to-head tersering, mengalahkan rekor 36 kali duel John McEnroe melawan Ivan Lendl.

Nadal telah memenangi lima dari enam pertemuan terakhir mereka, setelah Djokovic memenangi final Australia Terbuka 2012 yang berlangsung lima jam 53 menit itu.

Satu-satunya kekalahan Nadal pada enam kali pertemuan terakhir mereka terjadi pada semifinal Prancis Terbuka Juni lalu.

Kendati lebih dominan, Nadal mengaku akan lebih senang menghadapi petenis selain Djokovic pada final Senin waktu AS itu.

"Saya ingin bermain melawan petenis yang membuat kesempatan menang saya lebih besar. Namun saya sudah sering sekali menghadapi Novak. Kami selalu memainkan pertandingan-pertandingan yang sangat menyenangkan."

Nadal juga ingin menang demi menghibur Spanyol yang baru gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.

"Itu sangat sulit dan melelahkan kami semua, karena negara dan kota Madrid telah berusaha banyak untuk mendapatkan kesempatan itu berulang kali," kata petenis berusia 27 tahun ini.

"Kami merasa pantas mendapatkan itu (tuan rumah Olimpiade 2020). Saya kecewa karena kami merasa kami sudah dalam posisi baik," tutup dia seperti dikutip Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013