Saat ini harga timah rendah, sehingga daya beli masyarakat melemah.
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mengoptimalkan pendistribusian bantuan sosial (bansos) untuk memperkuat daya beli masyarakat yang berkurang dampak harga bijih timah di pasar global melemah.
"Saat ini harga timah rendah, sehingga daya beli masyarakat melemah," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Safrizal ZA, di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan dalam meningkatkan daya beli masyarakat akibat produksi dan harga timah menurun ini, Pemprov Kepulauan Babel mengoptimalkan pendistribusian bansos langsung tunai, operasi pasar, sembako murah dan lainnya di masyarakat.
"Kondisi pertimahan ini membuat daya beli masyarakat menurun dan ini harus ditingkatkan melalui optimalisasi bansos," ujarnya pula.
Menurut dia, saat ini stok berbagai kebutuhan pokok masyarakat cukup berlimpah, karena distribusi pangan dari luar daerah berjalan lancar.
Selain itu, produksi pangan lokal seperti cabai, bawang merah, tomat dan lainnya juga sudah mengalami peningkatan dan diperkirakan akan terus meningkat sebagai dampak program gerakan menanam yang digencarkan pemerintah provinsi dalam menjaga dan menekan inflasi di negeri penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia ini.
"Ini harus dikombinasikan, antara stok pangan dengan daya beli masyarakat harus berimbang, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat berjalan dengan baik," katanya pula.
Dia mengatakan kalau harga bijih timah melonjak tinggi dan uang masyarakat banyak, sehingga keinginannya belanja terus tetapi stok pangan ini tidak ada maka akan terjadi inflasi di daerah ini.
"Sekarang dalam kondisi baik, antara stok pangan dan daya beli masyarakat cukup berimbang sehingga pemerintah daerah mudah mengendalikan inflasi ini," kata dia lagi.
Baca juga: Penjabat Gubernur Babel luncurkan bansos tunai kemiskinan ekstrem
Baca juga: Babel salurkan bansos tunai kemiskinan senilai Rp8,4 miliar
Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024