Seperti mimpi Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Saya berharap event ini akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mewujudkan impian mereka,"

Tokyo (ANTARA News) - Ribuan warga Jepang yang berjaga sampai malam untuk menyaksikan proses pemilihan tuan rumah Olimpiade langsung berpesta setelah mengetahui bahwa Tokyo dipastikan akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.

Bahkan penyiar televisi yang memandu acara ikut larut dalam emosi dan tidak bisa menahan air mata karena gembira.

Bagi Tokyo, menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di muka bumi tersebut adalah yang kedua kali setelah 1964.

Beberapa stasion televisi menyiarkan menyiarkan secara langsung proses pengambilan suara pada pukul 05:20 pagi waktu setempat dari Buenos Aires, Argentina.

Bahkan stasion NHK sudah memulai siaran hampir tujuh jam sebelum keputusan tersebut diambil.

"Seperti mimpi Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Saya berharap event ini akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mewujudkan impian mereka," kata Kosuke Kitajima, juara renang empat kali Olimpiade kepada NHK.

Ketika Presiden IOC Jacques Rogge membacakan keputusan hasil pengambilan suara, delegasi Jepang terlihat saling berangkulan gembira dengan tangan mengepal di udara.

Suasana menjadi hening saat keputusan IOC tersebut dibacakan dan bahkan pembawa acara televisi dan nara sumber mereka untuk sesaat tidak bisa mengeluarkan kata-kata dan sebagian diantara mereka tampak mengeluarkan air mata.

Kebahagiaan itu pun dihubung-hubungkan dengan rakyat Jepang yang terkena radiasi nuklir akibat gempa dan badai tsunami yang menghantam Jepang pada Maret 2011 lalu.

Di Kantor Kamar Dagang dan Industri di Tokyo, sekitar 1.200 orang berkumpul untuk menyaksikan pengumuman langsung dari Buenos Aires dan mereka pun langsung saling berangkulan gembira.

Di Komozawa Olympic Park di selatan Tokyo yang pernah menjadi penyelenggara beberapa cabang olahraga pada Olimpiade 1964, sekelompok warga secara serempak berteriak "Tokyo, Tokyo, Tokyo", demikian AFP.

(A032/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013