Wenzhou (ANTARA News) - Pihak berwenang di satu kota di China Timur sedang memeriksa dugaan pencemaran yang mengakibatkan hidung 20 siswa mengeluarkan darah di satu sekolah dasar, yang untuk sementara ditutup, kata beberapa sumber pemerintah pada Minggu.
Semua siswa tersebut, dari Sekolah Dasar No.9 di Kotapraja Beibaixiang, Kota Leqing di Provinsi Zhejiang, hidungnya mulai mengeluarkan darah pada Rabu (4/9), sementara sebagian dari mereka memperlihatkan gejala lain --muntah, sakit kepala dan sakit perut.
Penyelidikan oleh lembaga perlindungan lingkunan hidup di Leqing pada Kamis memperlihatkan lebih dari 30 pabrik atau bengkel berada kurang dari satu kilometer dari sekolah itu.
Menurut penyelidikan tersebut di antara perusahaan itu, 28 belum mendapat pengesahan mengenai buangan gas mereka, demikian laporan Xinhua Minggu pagi.
Dua perusahaan telah memperoleh persetujuan, tapi buangan gas mereka tidak memenuhi standar, katanya.
Para penyelidik juga mendapati sekolah tersebut baru saja beroperasi, dan meja, kursi serta sebagian tembok di dalam ruang kelas baru dicat.
Pemerintah Kota Leqing pada Sabtu mengumumkan lembaga perlindungan hidup akan terus memeriksa udara di dalam dan luar sekolah itu.
Sementara itu, pemerintah akan memerintahkan penghentian produksi di perusahaan di sekitar sekolah tersebut untuk pemeriksaan menyeluruh. Sekolah itu memiliki sebanyak 1.200 murid dan lebih dari 60 guru serta pekerja staf.
Lembaga pendidikan di Kota Leqing memutuskan untuk meindahkan semua siswa ke satu sekolah lama untuk melanjutkan kegiatan belajar-mengajar pada Senin.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013