Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan evaluasi terhadap aktivitas Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur yang kini masih berstatus siaga atau level III.
"Hasil evaluasi perkembangan aktivitas Gunung Semeru periode 22-31 Januari 2024 meliputi pengamatan visual dan pengamatan instrumental," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Sabtu.
Dalam pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Saat gunung api jelas, maka teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi sekitar 100-400 meter dari puncak.
Asap letusan teramati putih kelabu dengan ketinggian 300-1.500 meter dari puncak ke arah barat daya - timur laut, kemudian teramati guguran lava pijar dengan jarak luncur 800-1.000 meter ke arah Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Semeru erupsi dengan ketinggian letusan 1,3 km di atas puncak
Baca juga: Gunung Semeru muntahkan abu vulkanik mengarah ke utara
"Secara visual, letusan dan guguran lava yang terjadi jarang teramati karena terkendala dengan cuaca yang berkabut dan terkadang suara gemuruh pada saat terjadi letusan," katanya.
Dalam pengamatan instrumental, jumlah dan jenis gempa yang terekam masih didominasi oleh jenis gempa permukaan seperti gempa letusan dan embusan.
Selama periode 22-31 Januari 2024 tercatat sebanyak 735 kali gempa letusan/erupsi, 32 kali gempa guguran, 95 kali gempa embusan, 33 kali harmonik, tujuh kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, 43 kali gempa tektonik jauh dan enam kali gempa getaran banjir.
Data pemantauan tiltmeter pada Stasiun Tiltmeter di Argosuko di akhir periode pemantauan menunjukkan pola yang menurun, sementara Stasiun Jawar relatif menunjukkan pola yang relatif datar.
"Tingkat aktivitas Gunung Semeru akan dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Semeru tetap berlaku selama laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.
Laporan evaluasi aktivitas Gunung Semeru itu ditandatangani oleh Kepala PVMBG Hendra Gunawan pada 3 Februari 2024 yang dikirimkan kepada Kepala BNPB, Gubernur Jawa Timur, Bupati Lumajang, dan Malang.*
Baca juga: Kunjungi air terjun, sejumlah wisman terjebak banjir lahar Semeru
Baca juga: Gunung Semeru erupsi dan terekam getaran banjir lahar dingin
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024