Hasil dari beberapa lembaga survei nasional bukan tolak ukur elektabilitas calon presiden RI pada Pemilu 2014 dan kepastian pemenang pemilihan presiden (pilpres) karena dalam beberapa kasus pilkada di negara ini terbukti salah prediksi,"

Pangkalanbaru, Bangka Tengah (ANTARA News) - Ketua Dewan Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra meminta kader dan pengurus partainya mengabaikan hasil survei elektabilitas calon presiden 2014 sebab selain dapat berubah, juga tidak merepresentasikan pilihan masyarakat secara nyata.

"Hasil dari beberapa lembaga survei nasional bukan tolak ukur elektabilitas calon presiden RI pada Pemilu 2014 dan kepastian pemenang pemilihan presiden (pilpres) karena dalam beberapa kasus pilkada di negara ini terbukti salah prediksi," kata Yusril di Pangkalanbaru, Sabtu.

Ia menjelaskan, hasil survei elektabilitas calon presiden 2014 merupakan bagian dari pembangunan opini publik dan kemungkinan ada kelompok kepentingan yang ingin mengangkat dan atau menjatuhkan pribadi tokoh tertentu menjelang pelaksanaan Pilpres 2014.

"Masyarakat harus lebih jeli dalam melihat siapa yang menjadi sponsor pelaksanaan survei tersebut. Jjangan sampai terperdaya oleh segolongan orang yang memiliki kepentingan politik khususnya menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden mendatang," ujar Yusril.

Ia pun berpendapat, survei calon presiden 2014 bukan merupakan representasi pilihan masyarakat karena setidaknya masih ada sekitar 30 hingga 40 persen yang tidak memberikan jawaban pertanyaan tersebut karena belum menentukan pilihannya.

"Kami melihat kelompok kepentingan mulai melakukan penggiringan opini dan pilihan masyarakat terhadap calon presiden 2014 melalui hasil survei dan peningkatan intensitas periklanan media massa khususnya televisi," kata Yusril.

Oleh karena itu, kata Yusril, dirinya meminta kepada semua pengurus, kader dan pendukung PBB pada Pemilu 2014 mengabaikan hasil suvei elektabilitas calon presiden, dan sebaiknya tetap berfokus pembangunan jaringan.

"Kami berharap pengurus dan kader PBB di daerah terus berupaya meningkatkan pembangunan jaringan politik hingga ke lapisan masyarakat terbawah dalam mempersiapkan dan mematangkan diri menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014," katanya.

Ia berharap PBB kelak mencapai ambang batas parlemen sebagai syarat mencalonkan presiden.

Menurut dia, pada Pilpres 2014, masyarakat akan memilih calon presiden yang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan mendasar negara sesuai dengan pandangan masing-masing.

"Pandangan masyarakat terhadap masalah mendasar negara ini berbeda-beda. Ada yang beranggapan masalah kemiskinan menjadi yang utama, ada juga masalah penegakan hukum, masalah kesejahteraan masyarakat dan lain-lain," ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat akan lebih memilih pemimpin yang memiliki kapabilitas penyelesaian masalah mendasar negara Indonesia.
(KR-OSH/A013)

Pewarta: Ongku Sutan Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013