Peningkatan digital tersebut dinilai dapat menjadi sebuah langkah strategis untuk meningkatkan pengelolaan negara dan pengalaman wisata secara keseluruhan.
Komponen utama dalam ekosistem pariwisata digital Vietnam itu mencakup manajemen perjalanan dan sistem bisnis Vietnam, aplikasi Vietnam Travel, kartu pariwisata pintar dan yang terpenting adalah sistem tiket elektronik.
Baru-baru ini, Museum Seni Rupa Vietnam bekerja sama dengan Pusat Teknologi Informasi Pariwisata VNAT untuk meluncurkan sistem elektronik.
Kini, pengunjung museum tak lagi perlu mengantre di loket untuk membeli tiket. Pengunjung pun dapat merasakan pengalaman yang lebih efisien dengan berbagai opsi check-in mandiri yang ramah pengguna.
Sistem serupa sudah telah terlebih dahulu diterapkan di Kuil Sastra, yakni situs peninggalan Istana Kepresidenan Ho Chi Minh, dan Kuil Quan Thanh.
Adapun Laporan Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata World Economic Forum 2021 yang dirilis pada Mei 2022 dengan tema “Membangun Kembali untuk Masa Depan yang Berkelanjutan dan Berketahanan”, mengilustrasikan peningkatan aksesibilitas layanan pariwisata dan perjalanan melalui platform digital.
Di dalamnya termasuk agen perjalanan daring, platform sharing economy, pemesanan dan pembayaran daring, dan aplikasi seluler yang memberikan kenyamanan penuh bagi wisatawan sembari membatasi kontak langsung dan mempromosikan perjalanan yang bebas persyaratan atau seamless experience.
Strategi pengembangan pariwisata Vietnam hingga tahun 2030 juga secara jelas menyatakan perlunya mempercepat proses transformasi digital, serta membangun dan mengembangkan ekosistem pariwisata yang cerdas.
Sumber : VNA
Baca juga: Vietnam targetkan delapan juta kunjungan turis asing pada 2023
Baca juga: Album Asia: Menengok sejumlah destinasi wisata populer di Vietnam
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024