London (ANTARA News) - Para kritikus film melontarkan kritik pedas terhadap film tentang mendiang Putri Diana yang berjudul "Diana", menyebutnya opera sabun murahan yang memalukan.
Dalam film yang ditayangkan perdana di London pada Kamis (5/9), aktris Australia, Naomi Watts, berperan sebagai putri yang terjebak dalam sangkar sementara aktor Inggris, Naveen Andrews, menjadi dokter bedah Hasnat Khan, yang memberinya cinta dambaan.
Tabloid yang mengikuti lika-liku kehidupan Diana sejak pernikahannya dengan Pangeran Charles tahun 1981 sampai perceraian dan kematiannya dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997 mengritik film garapan sutradara Jerman, Oliver Hirschbiegel, tersebut.
"Sang Ratu Pujaan Hati menjadi seorang yang sangat sedih yang bahkan Bridget Jones pun akan menyeberangi jalan untuk menghindarinya," tulis David Edwards dalam Mirror.
Dia hanya memberikan satu bintang dalam ulasan film yang disebut "murahan" itu.
Film itu dibuat berdasarkan buku "Diana: Her Last Love" karya Kate Snell yang diterbitkan tahun 2000, yang menyebut Diana berhubungan dengan Khan dalam dua tahun terakhir kehidupannya.
"Diana" fokus pada sketsa kebersamaan mereka di rumah sakit, mobil, flat dan Kensington Palace di sela kampanye publik Diana menentang pertambangan dan wawancara tahun 1995 tentang hubungannya dengan Charles, saat dia mengatakan "kami bertiga dalam pernikahan ini".
Dialog dalam film tersebut, yang meliputi puisi Persia dan bait seperti "Sekarang aku telah dicintai, aku tidak merasa sendiri lagi", sesuai dengan ulasan satu bintang.
"Bahkan ketika bait-bait seperti ini disampaikan oleh Naomi Watts, yang berusaha melakukan yang terbaik dengan naskah yang sangat memalukan, film ini masih mengganggu dan mengerikan," tulis Kate Muir di koran Times.
Hasnat Khan yang sebenarnya pada Agustus mengatakan dia tidak akan pernah menonton film itu dan menyebutnya hanya berdasar hipotesis dan gosip.
Kepada Reuters, Watts mengatakan dia mengkhawatirkan respon putra Diana, Pangeran William dan Harry, tentang film itu jika melihatnya.
"Jika mereka melakukannya, saya berharap mereka merasa bahwa kami sangat menghargai dan menjaga kenangan tentang dia sebaik mungkin," katanya kepada Reuters Television.
Sutradara Hirschbiegel, pembuat film nominasi Oscar "Downfall", membandingkan "Diana" dengan komedi romantis tahun 1953, "Roman Holiday", dan drama tahun 1965, "Dr. Zhivago".
"'Brief Encounter' saya pikir sangat dekat...ada cinta yang tidak bisa hidup tapi mereka sangat mencintai satu sama lain," katanya kepada Reuters.
Namun dalam ulasannya di Guardian, Peter Bradshaw, mengatakan, "Kebenaran yang mengerikan adalah bahwa 16 tahun setelah hari kematian Diana tahun 1997, Diana kembali ke kematian yang mengerikan."
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013