... mendukung merek bukan hanya tindakan konsumsi, melainkan juga manifestasi dari prinsip-prinsip pribadi mereka yang dihargai.Jakarta (ANTARA) -
Istilah solopreneur merujuk pada seseorang yang menjalankan peran ganda dalam kegiatan usahanya, menjadi pemilik sekaligus karyawan satu-satunya dalam menjalankan bisnis.
Studi tersebut memperkirakan bahwa kontribusi solopreneur kepada produk domestik bruto (PDB) adalah sebesar 36 persen pada 2030.
Untuk mencapainya, pasar kreatif seperti Semasaqu yang digelar pada Desember 2023 lalu menjadi penting dilaksanakan guna membentuk konsep dan strategi bisnis yang handal di masa mendatang.
Kegiatan itu merupakan sebuah inisiatif dan program kolaborasi antara Bank Saqu yang merupakan layanan perbankan digital dari Bank Jasa Jakarta, dengan Semasa yang memiliki pengalaman menjadi kurator bisnis lebih dari 30 acara bersama jenama lokal di Indonesia sejak 2017.
Dalam rangkaian seluruh kegiatan Semasa pada 2023, Semasaqu sukses menutup tahun dengan menghadirkan 150.000 pengunjung dari total empat kegiatan yaitu Semasa di Chillax, Semasa Piknik, Semasa Ideafest, dan Semasaqu.
Sebanyak 130 jenama lokal yang berpartisipasi dalam kegiatan Semasaqu diberi kesempatan untuk menjual produk-produk kreatifnya termasuk makanan, aksesori, fesyen, kerajinan tangan, dan produk kecantikan.
Strategi bisnis
Jenama Kayn Label mencatatkan peningkatan penjualan hingga 30 sampai 70 persen pada kegiatan Semasaqu.
Terinspirasi oleh keanggunan wanita Indonesia, Kayn Label menciptakan pakaian siap pakai bagi anak muda dengan menggunakan batik cap dengan pewarna alami.
Namun tak hanya itu, kemampuan Kayn Label membangun branding yang kuat terhadap pelanggannya menciptakan loyalitas konsumen, nilai seumur hidup pelanggan, dan meningkatkan promosi produknya dari mulut ke mulut.
Strategi branding yang dilakukan Kayn Label mempertimbangkan dampak lingkungan dan mengajak konsumen lebih peduli terhadap lingkungan atau dalam pandangan kurator bisnis disebut dengan sustainable branding.
Para kurator bisnis Semasaqu menilai strategi tersebut sebuah langkah yang tepat.
Berlandaskan pada data bahwa 94 persen Gen Z setuju bahwa Pemerintah dan pelaku bisnis harus menerapkan perubahan struktural atau sistemik untuk mengurangi perubahan iklim.
Data itu menunjukkan bahwa Gen Z Indonesia melihat perubahan iklim sebagai tantangan kolektif yang memerlukan tindakan lebih luas di luar tanggung jawab individu.
Selain itu, 82 persen responden menyatakan kesiapan untuk membayar lebih untuk produk ramah lingkungan atau berkelanjutan.
Co-Founder jenama fesyen Kayn Label, Maria Utami Sekar, mengatakan pendekatan pemasaran yang mempertimbangkan dampak lingkungan bukan hanya menjadi sekedar gimik semata bagi para pelaku bisnis saat ini.
Pendekatan tersebut diperlukan mengingat tren konsumen yang saat ini sudah memiliki pola konsumsi yang lebih sadar untuk menjaga lingkungan.
"Para pelaku bisnis harus bisa menangkap tren tersebut sebagai peluang bisnis dari segi pemasaran, di mana bisa menjadi praktik bisnis yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, selain memanfaatkan keuntungan," kata Sekar.
Kiat sukses
Berikut tiga kiat sukses menjalankan strategi sustainable branding dari Sekar untuk para pelaku bisnis di Indonesia:
1. Bentuk nilai bersama
Mereka merasa bahwa mendukung merek bukan hanya tindakan konsumsi, melainkan juga manifestasi dari prinsip-prinsip pribadi mereka yang dihargai.
Kayn Label mendorong kebanggaan akan melestarikan kebudayaan lokal dengan menggunakan batik yang ramah lingkungan.
Membangun kepercayaan melalui transparansi
Saat konsumen memahami komitmen merek terhadap inisiatif ramah lingkungan, hubungan terbangun atas dasar kepercayaan.
Transparansi menciptakan jendela yang mengungkap bagaimana suatu produk atau layanan dihasilkan, memberikan konsumen pemahaman yang lebih baik dan rasa terlibat dalam pilihan mereka.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kayn Label adalah mengkomunikasikan proses penggunaan batik cap dengan pewarna alami yang diekstrak dari berbagai tanaman
2. Menjaga keterlibatan konsumen dengan konten edukasi yang menyenangkan
Sustainable branding bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga edukasi konsumen. Melibatkan konsumen dalam pemahaman dampak pilihan mereka pada lingkungan menciptakan kesadaran bersama.
Menurut Sekar, konsumen akan menghargai setiap informasi yang memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih sadar lingkungan.
Keterlibatan yang dimaksud bukan hanya soal transaksi, melainkan upaya bersama menuju pemahaman dan tindakan yang lebih berkelanjutan.
Kayn Label menjaga keterlibatan konsumen melalui berbagai konten yang diunggah di media sosialnya seperti konten outfit of the day (OOTD) dan mix and match yang mampu menarik atensi anak muda.
Dengan menerapkan kiat-kiat tersebut, Sekar optimistis sustainable branding yang dijalankan pelaku bisnis nantinya tidak hanya meningkatkan penjualan, namun juga menghadirkan jenama fesyennya dalam setiap percakapan sehari-hari para konsumen produknya.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024