Lain kali, anda tidak akan beruntung."
Nairobi (ANTARA News) - Twitter membekukan lagi akun Al-Shabaab, Jumat, penonaktifann kedua tahun ini terhadap kelompok garis keras Somalia itu dari situs tersebut pada tahun ini.

Sebuah pesan dari Twitter di akun berbahasa Inggris @HSMPress1 mengatakan, akun Al-Shabaab telah dibekukan. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu, lapor AFP.

Sebelumnya pekan ini kelompok tersebut menggunakan situs itu untuk mengklaim bahwa mereka menyerang konvoi Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud yang didukung internasional.

"Lain kali, anda tidak akan beruntung," kata Al-Shabaab setelah serangan itu di akun tersebut.

Presiden Hassan Sheikh Mohamud selamat tanpa cedera dalam serangan itu.

Twitter telah memperingatkan bahwa akun bisa dibekukan jika para pengguna menerbitkan "ancaman langsung khusus kekerasan terhadap yang lain".

Akun juga bisa dibekukan jika pengguna memanfaatkan Twitter "untuk tujuan melanggar hukum atau mendorong kegiatan ilegal".

Pada Januari akun Al-Shabaab sebelumnya, @HSMPress, dibekukan setelah kelompok itu memasang foto-foto seorang prajurit komando Prancis yang mereka bunuh dan mengancam akan mengeksekusi sandera-sandera Kenya.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Pemerintah baru Somalia di bawah Presiden Hassan Sheikh Mohamud, yang mulai menjabat pada September 2012, mengakhiri kekuasaan transisi delapan tahun dukungan Barat yang dikotori korupsi.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu.

Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010.

Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.

Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibukota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang.

Pemboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pemboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al-Qaida.

Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al-Qaida yang dibentuk almarhum Osama bin Laden.

Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013