Kami lihat ini (Program Kartu Prakerja) sangat in line sekali dengan program OJK. Jadi kami sangat semangat untuk kerja sama karena ini sejalan dengan program transformasi digital untuk mendorong akses atau inklusi keuangan di masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kemenko Perekonomian menyepakati kerja sama pelaksanaan peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui Program Kartu Prakerja.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tentang Koordinasi Pelaksanaan Edukasi Keuangan dalam Rangka Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan melalui Program Kartu Prakerja dilakukan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/2).
“Kami lihat ini (Program Kartu Prakerja) sangat in line sekali dengan program OJK. Jadi kami sangat semangat untuk kerja sama karena ini sejalan dengan program transformasi digital untuk mendorong akses atau inklusi keuangan di masyarakat,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Jumat.
Peningkatan kerja sama OJK dan Kemenko Perekonomian tersebut dilakukan untuk semakin memperkuat upaya pelaksanaan edukasi keuangan kepada masyarakat, khususnya bagi pendaftar program Kartu Prakerja guna mendorong literasi dan inklusi keuangan di tengah pesatnya perkembangan transformasi digital.
Dalam sambutannya, Friderica atau yang akrab disapa Kiki mengharapkan kerja sama bisa mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat sehingga lebih memahami produk dan jasa keuangan yang ditawarkan dan bisa memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
Menurut dia, program peningkatan inklusi keuangan sangat penting manfaatnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun harus disertai tingkat literasi keuangan yang semakin baik.
Hingga saat ini, OJK telah menyediakan infrastruktur untuk mendukung akselerasi peningkatan literasi keuangan berbasis digital, yaitu Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) yang merupakan sistem pembelajaran berbasis situs web.
“Melalui infrastruktur digital, diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman terkait sektor jasa keuangan yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja secara gratis,” ujarnya.
LMSKU dapat dimanfaatkan oleh pendaftar Program Prakerja maupun seluruh masyarakat.
Hingga saat ini, jumlah pendaftar Program Prakerja saat ini mencapai 17,5 juta orang merupakan sasaran besar yang diharapkan semakin banyak memanfaatkan LMSKU sehingga para pekerja dapat memiliki literasi keuangan yang baik.
Kiki berharap berbagai kolaborasi kegiatan edukasi keuangan dapat terus dilaksanakan melalui aliansi strategis dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mengakselerasi tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia menuju masyarakat mandiri finansial dan sejahtera.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin juga menyambut baik kerja sama antara OJK dengan Kemenko Perekonomian.
“Kita ingin inklusi keuangan ini berjalan berkelanjutan dan juga berkualitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan edukasi tentang literasi keuangan kepada masyarakat karena tech-driven providers dan produknya sangat beragam dan makin mudah diakses," terang Rudy.
OJK telah melaksanakan 2.570 edukasi keuangan dengan total 647.968 peserta pada 2023. Kemudian, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) tercatat sudah menjalankan 2.607 edukasi keuangan dengan 409.284 peserta.
Baca juga: OJK berdayakan pelaku UMKM melalui peningkatan literasi keuangan
Baca juga: OJK: Tingkat literasi keuangan pelajar di bawah rata-rata nasional
Baca juga: OJK dan BEI tingkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah
Baca juga: OJK: Perlu ada peningkatan literasi dan edukasi keuangan di masyarakat
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024