Cipanas Garut lokasinya lebih dari 2 kilo meter jadi masih aman untuk dikunjungi wisatawan,"

Garut (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan meningkatnya status Gunung Guntur dari normal menjadi waspada tidak memengaruhi jumlah pengunjung objek wisata Air Panas Cipanas Garut yang berada di bawah kaki gunung tersebut.

"Status waspada Gunung Guntur tidak berdampak signifikan terhadap pengunjung objek wisata Cipanas. Situasi di Cipanas tetap ramai," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Mlenik, kepada wartawan, Jumat.

Ia menuturkan sejak ditetapkannya status waspada, 30 Agustus lalu, tingkat kunjungan ke tempat-tempat pemandian termasuk hotel di kawasan Cipanas Garut masih normal pada libur akhir pekan maupun hari biasa.

Seperti hotel Cipanas Indah yang dikelola pemerintah daerah, kata Mlenik, sudah penuh dipesan wisatawan untuk Sabtu (7/9) sampai Minggu (8/9).

"Akhir pekan sekarang ini saja bukan hanya Cipanas Indah yang penuh tapi beberapa hotel di objek wisata Cipanas juga ramai, jadi tidak ada dampak dengan status waspada," katanya.

Ia mengungkapkan sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) status waspada Gunung Guntur tidak membahayakan kawasan wisata Cipanas Garut.

PVMBG, kata Mlenik, menetapkan kawasan bahaya atau larangan aktivitas manusia pada radius 2 km dari puncak kawah Gunung Guntur.

"Cipanas Garut lokasinya lebih dari 2 kilo meter jadi masih aman untuk dikunjungi wisatawan," katanya.

Ia berharap peran media massa dapat terus menyosialisasikan tentang bahaya status gunung waspada untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjung Cipanas.

"Peran media selama ini sangat membantu bahwa status waspada ini aman sehingga Cipanas Garut tetap ramai dikunjungi wisatawan," kata Mlenik.

Sebelumnya, PVMBG menetapkan status Gunung Guntur naik dari normal menjadi waspada karena adanya peningkatan aktivitas kegempaan yang tercatat 1 sampai 7 Agustus 2013 kemudian 29 sampai 30 Agustus.

Status waspada tersebut sudah terjadi dua kali selama 2013, pertama ditetapkan status waspada 2 April 2013, kemudian kembali normal 7 Mei 2013.

(KR-FPM/I007)

Pewarta: Feri P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013