Kekuasaan itu bergilir, pasti ada saatnya akan terjadi pergantian.Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md. dalam hari terakhirnya bekerja sebagai menteri mengingatkan jajaran pegawainya untuk tetap bekerja jujur dan jangan culas.
Saat memimpin apel pagi di pelataran Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI di Jakarta, Jumat, Mahfud mengatakan bahwa tidak ada orang yang bernasib baik manakala berbuat culas.
"Yang terpenting teruslah bekerja dengan penuh kejujuran. Tidak boleh culas, tidak boleh culas. Saudara, setiap keculasan itu pasti akan menimbulkan akibat buruk bagi siapa pun. Hanya nunggu waktu," kata Mahfud saat memimpin apel pagi yang juga sekaligus menjadi momen dia berpamitan dengan pegawai Kemenko Polhukam..
Mahfud melanjutkan,"Tidak ada sejarahnya orang hebat yang culas di dunia ini selamat dari, ya tarolah kalau yang percaya Tuhan, dari tindakan, hukuman Tuhan. Akan tetapi, kalau yang tidak percaya, yang agnostik, itu tidak ada yang selamat dari bimbingan alam semesta."
Ia lantas berpesan kepada jajarannya setiap keculasan hanya akan berujung pada penderitaan.
"Hati-hati setiap keculasan itu hanya menambah tumpukan-tumpukan penderitaan yang akan terjadi nanti pada saatnya. Coba, lihat saja, saudara-saudara yang masih muda-muda ini enggak tahu dulu Pak Harto itu hebatnya sudah, sudah kaya setengah Tuhan," kata Mahfud.
Pak Harto yang disebut Mahfud merujuk Jenderal Besar H.M. Soeharto, presiden ke-2 RI yang menjabat selama 32 tahun.
Mahfud menceritakan selama menjabat Pak Harto begitu berkuasa. Akan tetapi, saat beliau jatuh, banyak orang dekatnya yang kemudian menjauh.
"Begitu pun saat Pak Harto jatuh, semua orang dekatnya pada lari sesudah beliau jatuh. Itulah hukum alam di mana-mana," kata Mahfud Md.
Baca juga: Jokowi siapkan keppres soal pengunduran diri Mahfud
Baca juga: Mahfud tak akan "colong playu" hingga terbit Keputusan Presiden
Ia berpesan kepada jajaran pegawai Kemenko Polhukam untuk tidak terbawa arus kekuasaan karena pada masanya kekuasaan itu akan berganti.
"Kekuasaan itu bergilir, pasti ada saatnya akan terjadi pergantian," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud berterima kasih kepada jajaran pegawai Kemenko Polhukam, termasuk para deputi dan pejabat kementerian yang membantu dia bekerja selama menjabat sebagai menteri.
"Saudara sekalian, terima kasih. Sekali lagi, terima kasih," kata Menko Polhukam RI pada hari terakhir dia bekerja kepada jajaran pegawainya.
Mahfud memulai hari terakhirnya bekerja dengan berolahraga bersama pegawai Kemenko Polhukam di lapangan Monumen Nasional. Dia tiba sekitar pukul 07.00 WIB dan mereka berolahraga sekitar 30 menit.
Mahfud lantas memimpin apel pagi di lapangan Kantor Kemenko Polhukam dan memberi arahan-arahan serta mengucapkan terima kasih kepada jajaran pegawainya. Mahfud lanjut masuk ke ruangan kerjanya dan membereskan barang-barangnya.
Ia berbincang-bincang dengan jajaran pejabat Kemenko Polhukam. Beberapa jam kemudian, Mahfud meninggalkan Kantor Kemenko Polhukam menggunakan kendaraan pribadinya.
Sebelumnya, Mahfud pada Kamis sore menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam kepada Presiden RI Joko Widodo. Alasan dia mundur, salah satunya karena Mahfud saat ini maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024