Jakarta (ANTARA) - Pemain timnas Jepang Junya Ito telah meninggalkan Piala Asia di Qatar menyusul adanya laporan media yang menyebutkan bahwa dua perempuan menudingnya melakukan pelecehan seksual, demikian diumumkan Asosiasi Sepak bola Jepang (JFA).
JFA mengatakan bahwa Ito pergi dengan mempertimbangkan kondisi mental dan fisiknya, sambil menambahi bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai insiden yang diduga terjadi di Osaka pada tahun lalu itu.
“Junya Ito meninggalkan tim Jepang yang berkompetisi di Piala Asia di Qatar,” kata JFA, seperti dikutip AFP. JFA menambahi bahwa pihaknya memperlakukan kasus ini dengan sangat hati-hati.
Kepolisian Jepang telah melakukan penyelidikan terhadap Ito, yang saat ini bermain untuk klub Prancis Reims.
Ito memiliki catatan 54 pertandingan untuk timnas Jepang, dengan koleksi 13 gol.
“Kami menerima laporan kriminal terhadap dirinya dan telah memulai investigasi,” kata juru bicara polisi di Osaka, kepada AFP.
Ia menolak memberikan keterangan lebih mendetail mengenai laporan tersebut.
Baca juga: Iran hadapi Jepang di 8 besar usai menang adu penalti atas Suriah
Dugaan insiden itu dikatakan terjadi di sebuah hotel di Osaka pada Juni tahun lalu, setelah pertandingan persahabatan antara Jepang melawan Peru.
Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan bahwa Ito menolak semua tudingan yang dialamatkan kepadanya, sambil mengutip pernyataan pengacaranya bahwa semua klaim itu tidak berdasar.
Ito masuk dalam daftar pemain di skuad Jepang pada pertandingan 16 besar Piala Asia melawan Bahrain, Rabu (31/1) namun ia tidak dimainkan.
JFA mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan pergantian di skuad Jepang.
Klub Reims dalam pernyataannya menyebut bahwa mereka memperlakukan tuduhan tersebut dengan serius, namun Ito tetap merupakan anggota penuh skuad.
“Kualitas-kualitas kemanusiaan dan tingkah laku sang penyerang Jepang itu tidak pernah dipertanyakan oleh klub,” demikian pernyataan Reims.
Baca juga: Jepang amankan tempat ke perempat final usai kalahkan Bahrain 3-1
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024