Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Riau, sedang mendalami temuan kasus "serangan fajar" dalam bentuk politik uang pada pemilihan kepala daerah di provinsi ini.
"Memang ada satu kasus yang dilaporkan Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilihan Umum) Pekanbaru terkait `serangan fajar` itu. Kami akan mendalaminya," kata Ketua Bawaslu Riau Edy Syarifuddin di Pekanbaru, Jumat.
Panwaslu Pekanbaru sebelumnya mengindikasi politik uang ini dilakukan salah satu tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau 2013.
"Indikasi money politic pada kasus ini sangat kuat. Kami menemukan barang bukti berupa paket sembako yang diterima warga Kecamatan Rumbai," kata Bustami Ramzi, anggota Panwaslu Pekanbaru Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran.
Dia menjelaskan indikasi politik uang tersebut dilaporkan Selasa malam (3/9) atau beberapa jam sebelum Pemilihan Kepala Daerah Riau pada 4 September 2013.
Namun, menurut keterangan sejumlah saksi, demikian Bustami, pembagian paket yang berisikan sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti sarden, mie instan, gula dan minyak goreng itu telah mulai dibagikan ke masyarakat sekitar sejak sore harinya.
Ketua Bawaslu Riau Edy Syarifuddin mengaku masih terus mengumpulkan informasi-informasi dugaan kecurangan selama Pilkada Riau.
"Kami juga masih melakukan koordinasi dengan Panwaslu Kabupatan dan Kota se-Riau," katanya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013