Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, ORI025 dapat menjadi alternatif yang menguntungkan dan aman untuk nasabah. “ORI Seri ORI025 dapat menjadi pilihan aman baik untuk investor lama dan investor pemula, di mana SBN dapat berperan sebagai investasi yang tidak memerlukan dana yang besar, karena bisa dari Rp. 1 Juta dan tidak ada perbedaan kupon baik Rp. 1 juta atau Rp.100 Juta” ujarnya.
Dengan jenis kupon tetap atau fixed rate, ORI025 ditawarkan dalam dua seri yaitu 0RI025T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI025T6 dengan tenor 6 tahun. ORI025T3 ditawarkan dengan kupon 6,25% per tahun sementara ORI025T6 akan ditawarkan dengan kupon 6,40%.
“Untuk daya tarik ORI025, kondisi ekonomi yang bersifat fluktuatif dari tahun ke tahun, investasi ini dapat menjadi alternatif investasi jangka panjang yang baik untuk investor, yang dapat disesuaikan dengan financial goals masing-masing. Kemudian, ORI025 bersifat likuid karena dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder sehingga dana dapat dicairkan saat dananya dibutuhkan oleh nasabah. ORI025 juga bersifat tradable, yakni nasabah berpotensi memperoleh capital gain (potensi keuntungan) bila dijual pada harga yang lebih tinggi dibanding harga beli,” urai Handayani.
BRI menawarkan kemudahan untuk pembelian ORI025, nasabah tidak perlu lagi datang ke ATM atau Kantor BRI. Cukup dengan membuka BRImo dan Web sbn.bri.co.id, nasabah dapat melihat ringkasan produk dan sisa kuota yang tersisa.
Namun, yang perlu diperhatikan pastikan nasabah sudah memiliki RDN. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Login ke BRImo
2. Pilih menu Investasi
3. Pilih menu e-SBN dan tap beli SBN
4. Pilih produk e-SBN yang sedang aktif masa penawarannya
5. Masukkan nominal pembeliannya
6. Lanjutkan ke pembayaran melalui menu MPN gen2 sesuai nominal, dan telah melakukan konfirmasi S&K pembelian produk SBN
7. Input PIN BRImo
8. Pembelian SBN berhasil
“Seluruh layanan keuangan BRI senantiasa mendukung aspek integrated and one stop financial solution untuk mendukung kebutuhan nasabah individu maupun bisnis, melalui berbagai instrumen, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, reksadana, sekuritas, bancassurance maupun pengelolaan dana pension,” pungkas Handayani.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024