New York (ANTARA News) - Kurs dolar didorong lebih tinggi pada Kamis (Jumat pagi WIB), menguat hampir satu sen terhadap euro, setelah Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menegaskan dia sangat berhati-hati tentang setiap pemulihan di zona euro.
Dengan dukungan tambahan dari data yang menggembirakan pada lapangan pekerjaan dan pertumbuhan sektor jasa AS, para pedagang terdorong keras menuju greenback, membantu mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS ke tertinggi baru dalam 26-bulan, lapor AFP.
Pada 21.00 GMT (Jumat 04.00 WIB), euro berada di 1,3117 dolar, tingkat terendah enam minggu, turun dari 1,3207 dolar pada Rabu sore.
Dolar menerobos tingkat 100 yen mencapai 100,12 yen, naik dari 99,73 yen sehari sebelumnya, sementara euro merosot terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan pada 131,35 yen, turun dari 131,72 yen.
ECB mempertahankan suku bunga euro tak berubah setelah diberitakan bahwa zona mata uang tunggal itu telah ditarik keluar dari resesi selama 18 bulan.
Namun, bukannya mendorong optimis, Draghi menekankan risiko-risiko yang menjulang, mencatat bahwa dewan kebijakan ECB telah membahas bukannya kenaikan tingkat suku bunga tetapi pemangkasan lebih jauh, meskipun tidak ada konsensus di balik tindakan tersebut.
ECB "siap untuk bertindak" jika situasi tiba-tiba memburuk lagi, misalnya, dalam menghadapi risiko geopolitik terkait situasi di Suriah atau risiko ekonomi dari penurunan di pasar negara-negara berkembang, kata Draghi.
"Saya sangat, sangat berhati-hati tentang pemulihan. Saya tidak bisa berbagi antusiasme," kata dia.
"ECB telah tidak nyaman dengan kenaikan suku bunga pasar dan kekhawatiran ini adalah alasan mengapa Mario Draghi menggunakan petunjuk ke depan untuk mengurangi volatilitas dan membatasi reaksi pasar berlebihan untuk pemulihan," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
Sebaliknya, berita positif di Amerika Serikat, di mana indeks pembelian manajer (IPM) untuk sektor jasa dari ISM menunjukkan kenaikan pertumbuhan hampir di semuanya, dan dua indikator kesehatan pasar pekerjaan datang positif.
Semua mata akan tertuju pada rilis data pekerjaan AS untuk Agustus pada Jumat, yang bisa memberikan indikasi lebih jelas tentang apakah Federal Reserve akan mulai memperlambat program pembelian obligasinya.
"Reli ragu-ragu hari ini dalam dolar AS, saham dan imbal hasil obligasi negara memberitahu kita bahwa investor masih tidak yakin tentang apakah ada cukup alasan untuk Federal Reserve mengurangi program pembelian asetnya pada September," kata Lien.
Kekhawatiran mereka adalah valid, katanya, "tetapi dengan setiap kejutan kenaikan dalam data AS, kekhawatiran pasar menyelinap pergi."
Pound Inggris merosot terhadap dolar, menjadi 1,5586 dolar dari 1,5625 dalar, sementara dolar naik menjadi 0,9449 franc Swiss dari 0,9352 franc.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013