Saya melihat indikasinya, jadi sudah kelihatan,"Jakarta (ANTARA News) - Komisioner Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Munrokhim Misanam mengklaim telah menemukan sebuah indikasi menyangkut permasalahan gejolak harga kedelai yang terjadi saat ini.
"Saya melihat indikasinya, jadi sudah kelihatan," kata Munrokhim seusai memimpin Rapat Dengar Pendapat Terkait Permasalahan Dalam Komoditi Kedelai di Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Jakarta, Kamis.
Munrokhim tidak spesifik menyebutkan indikasi apa yang ditemukan olehnya dalam rapat yang dihadiri perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Bulog, Batan, sejumlah importir besar dan kalangan pengrajin tempe dan tahu.
Saat didesak apakah indikasi itu ke arah kartel kedelai, dia tetap enggan menjawab secara spesifik.
"Memang kita di dalam rapat tujuannya menguak fakta. Indikasinya sudah terlihat, nanti selanjutnya biar investigator yang kerja. Seperti polisi lihat jawaban tidak sama antara satu pihak dan yang lain sudah pasti indikasi," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa indikasi itu terkait pada penjelasan stok kedelai yang tidak sama antara Kementerian Perdagangan dengan yang dilaporkan importir.
"Kita belum tahu (siapa pemainnya). Akan didalami dulu, biar jalan dulu proses itu, dan akan menjadi titik masuk bagi kita untuk melakukan kroscek," ujarnya.
Selain terkait stok, indikasi lainnya kata dia, mengarah kepada adanya masalah ketidakpaduan, ketidakjelasan mengenai kebijakan-kebijakan yang mengambang yang mengakibatkan ketidakpastian impor kedelai.
"Pengusaha kan butuh kepastian, ketika adanya kevakuman dan ketidakpastian mengenai ini ada kemungkinan di sana terjadi permainan," ujar dia.
Untuk selanjutnya KPPU akan melakukan investigasi, dan jika terbukti ada indikasi permainan kartel yang kuat maka akan masuk ke tahap penyelidikan.
"Lalu masuk ke perkara kalau sudah jelas dan semakin jelas," kata dia.
Dia mengaku tidak dapat memastikan berapa lama investigasi diperlukan.
"Kita belum tahu jadi belum bisa memastikan waktunya kapan, tapi percayalah ini akan terus jalan," ujarnya. (R028/R010)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013