Industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Sulteng tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga
Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor keuangan di wilayah Sulawesi Tengah hingga Desember 2023 tetap stabil dengan pertumbuhan yang positif.

"Industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Sulteng tetap stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga," kata Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Palu, Sulteng, Kamis.

Ia mengemukakan perkembangan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal di Sulawesi Tengah tumbuh positif seiring kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen yang dilakukan secara berkelanjutan dan secara year-on-year (yoy) sejumlah indikator juga masih menunjukkan pertumbuhan positif.

OJK mencatat aset perbankan pada Desember 2023 mengalami kenaikan sebesar 4,81 persen, yakni dari Rp61,69 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp64,66 triliun pada Desember 2023.

"Adapun dana pihak ketiga (DPK) pada Desember mengalami penurunan sebesar 3,06 persen dari sebesar Rp32,69 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp31,69 pada Desember 2023," katanya.

Baca juga: OJK: Kinerja sektor keuangan di Sulteng hingga triwulan III stabil

Baca juga: OJK Sulteng mencatat pertumbuhan pesat penyaluran kredit di BPR

Sedangkan untuk kredit perbankan mengalami peningkatan sebesar 14,36 persen, yakni dari Rp42,48 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp48,58 pada Desember 2023 dengan kualitas kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang tetap terjaga di angka 1,75 persen.

Ia juga mengatakan bahwa pada Desember 2023, kinerja perbankan syariah mengalami peningkatan sebesar 14,61 persen dengan nilai aset tercatat sebesar Rp3,06 triliun.

Sementara itu, pembiayaan syariah juga masih menunjukkan tren positif dengan tumbuh sebesar 12,92 persen, dari Rp2,4 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp2,71 triliun pada Desember 2023.

"Kami juga terus mendorong masyarakat untuk tidak hanya memanfaatkan pembiayaan syariah namun juga memanfaatkan produk simpanan bank syariah agar dana pihak ketiga perbankan syariah dapat tumbuh lebih optimal," ujar Triyono.

Dia juga menyampaikan perbankan terus berkomitmen untuk terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM.

Sampai dengan Desember 2023 telah disalurkan kredit sebesar Rp15,88 triliun atau tumbuh 14,41 persen dari Desember 2022 sebesar Rp13,88 triliun, dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 3,16 persen atau masih di bawah batas 5 persen.

Baca juga: OJK menerima 644 layanan konsumen dari Januari-Agustus 2023

Baca juga: OJK Sulteng tingkatkan literasi dan inklusi keuangan di pedesaan

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024