Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan industri pasar modal Indonesia masih dalam kondisi yang baik meski investor asing cenderung menarik dananya.
"Selama masih ada transaksi di pasar itu berarti masih sehat meski asing jual (menarik dana), intinya ada supply-demand," ujar Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawas Pasar Modal 2, Noor Rachman di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dengan investor asing menarik dananya maka porsi kepemilikan investor domestik dapat bertambah di pasar modal, saat ini OJK juga terus gencar melakukan edukasi terkait pasar keuangan.
"Dengan mereka (asing) menjual maka porsi domestik akan bertambah, OJK memiliki rangkaian-rangkaian untuk edukasi pasar modal," kata dia.
Ia menambahkan kendati investor asing sedang menarik dananya, namun investor asing itu masih sulit mencari negara baru untuk menempatkan dananya untuk berinvestasi
"Mereka sulit ke tempat lain, sebagai contoh kelolaan reksadana di dalam negeri cenderung meningkat," kata dia.
Noor Rachman juga mengatakan sebanyak enam perusahaan sudah mendaftar untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan penerbitan surat utang (obligasi).
"Yang proses IPO ada lima perusahaan, satu perusahaan sudah mendapatkan pernyatan efektif yakni PT Siloam international Hospital, yang menunda IPO ada satu perusahaan, untuk obligasi empat perusahaan termasuk yang berkelanjutan," ucapnya.
Sementara yang mengajukan penawaran umum terbatas (PUT) sebanyak tujuh perusahaan, diantaranya Bank Mayapada, Laguna Cipta griya, Perdana Karya Perkasa, dan Energi Mega Persada.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013