Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan provinsinya berdaulat pangan dan menolak impor berbagai kebutuhan pokok, termasuk kedelai.
"Saya telah meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian mengenai peta sebenarnya pertanian kedelai kita itu seperti apa," katanya saat dimintai tanggapan mengenai kenaikan harga kedelai di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, kedua dinas juga diminta mencari formula untuk mengatasi kenaikan harga kedelai di Jawa Tengah.
"Apakah kemudian harus impor? Ini sudah short cut tapi ke depannya saya tidak mau itu," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Ganjar menjelaskan, peta pertanian membutuhkan waktu berapa lama dan anggaran. "Mumpung kita belum membahas APBD 2014," kata mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.
Yang terpenting saat ini dalam menghadapi kenaikan harga kedelai, katanya, mencari penyelesaian akar masalah bagaimana agar pasokan kedelai itu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
Para perajin pada sentra industri tahu dan tempe di berbagai daerah di Jawa Tengah mengeluhkan kenaikan harga kedelai yang di tingkat distributor saat ini mencapai Rp9.500 per kilogram dari sebelumnya Rp7.000/kg.
Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013