bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) mengungkapkan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei 2024 bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air.

"Ini merupakan forum internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia dalam sambutannya yang disampaikan oleh Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA PUPR Muhammad Adek Rizaldi dalam seminar yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, masalah air merupakan masalah yang harus kita hadapi bersama baik itu dalam skala lokal maupun global.

"Maka dari itu saya kembali mengingatkan bahwa kita sudah terpilih sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan World Water Forum Ke-10," katanya.

World Water Forum bertujuan memberikan platform bagi berbagai pihak guna berbagi pengetahuan serta pengalaman dalam hal pengelolaan sumber daya air.

Baca juga: Gubernur Bali sebut Forum Air Dunia undang 34 kepala negara

Baca juga: PUPR: World Water Forum sarana mencari solusi air minum di Indonesia

World Water Forum Ke-10 memiliki tema " “Water for Shared Prosperity” yang diterjemahkan ke dalam 6 subtema yang dibahas, di antaranya adalah water for human and nature, water security and prosperity, disaster risk reduction and management, governance cooperation and hydro diplomacy, sustainable water finance, dan knowledge and innovation.

Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota World Water Council mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air.

Ada tiga proses dikatakannya yang akan secara spesifik membahas permasalahan air yang erat kaitannya dengan politik, regional/kawasan dan tematik.

Ruang diskusi antar pemangku kepentingan dari mulai kepala negara, anggota parlemen, pejabat setingkat menteri, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai, untuk isu air yang erat kaitannya dengan politik.

Kedua adalah pembahasan isu air dengan melibatkan pemangku kepentingan dari mulai pemerintah hingga lembaga non profit. Terakhir adalah terkait persoalan regional/kawasan.

Forum nantinya membuka ruang diskusi antar pemangku kepentingan yang berasal dari sejumlah kawasan yakni Mediterania, Asia Pasifik, Amerika dan Afrika.

Sinergi ketiga proses ini diperlukan dalam upaya mewujudkan ‘air sebagai sarana menuju kemakmuran bersama.

Ketiga proses tersebut menyelaraskan berbagai upaya yang berorientasi pada aksi atau solusi nyata melalui agenda politik dan regional yang diprioritaskan serta tema-tema utama yang diidentifikasi.

Baca juga: Indonesia akan berikan contoh konkret pengelolaan air di WWF 2024

Baca juga: PUPR: World Water Forum jadi platform kolaborasi terkait akses air

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024