Pengadaan impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil rapat koordinasi yang dipimpin Menko Marves
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter bersama CRRC Sifang Co, Ltd menandatangani kontrak kerja sama pengadaan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru di Beijing, China, Rabu.
Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, menyampaikan pihaknya membeli tiga rangkaian KRL dengan tipe KCI-SFC120-V.
"Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024-2025, yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per hari," katanya.
Pada penandatangan tersebut, KAI Commuter diwakili Asdo dan disaksikan Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk China Parulian George Andreas Silalahi dan Sekretaris I Kedubes RI Sari Widita, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, sebagai induk usaha KAI Commuter, Kementerian BUMN, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Pengadaan sarana KRL baru itu juga merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2023, yang dihadiri Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya.
Dalam pemenuhan KRL tersebut, KAI Commuter juga sudah menandatangani kerja sama pengadaan sarana KRL di antaranya pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi Rp3,83 triliun.
Berikutnya, pengadaan 19 rangkaian KRL retrofit oleh INKA dengan total investasi Rp2,23 triliun.
Terakhir, pengadaan tiga rangkaian KRL baru impor oleh CRRC Sifang dengan total investasi Rp783 miliar.
Adapun seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI, dan bantuan dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN).
KAI Commuter mengapresiasi atas dukungan pemerintah dan para pemangku kepentingan terhadap pengadaan sarana KRL tersebut, termasuk mendukung pendanaan melalui PMN.
"Pengadaan impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil rapat koordinasi yang dipimpin Menko Marves tersebut," ujar Asdo.
Pengadaan sarana KRL itu dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan menggantikan sarana KRL yang akan di-retrofit oleh INKA.
Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada 2025.
KAI Commuter juga memprediksi pertumbuhan volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebesar 4 persen per tahun atau bertambah sebanyak 16,98 juta pengguna setiap tahun.
Sebelumnya, pada 9 November 2023 lalu, KAI Commuter juga telah menandatangani MoU dengan CRRC Qingdao Sifang Co, Ltd untuk kerja sama saling menguntungkan dalam pengembangan sarana perkeretaapian di Indonesia.
Mulai dari pengadaan sarana electric multilple unit (EMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga listrik maupun diesel multiple unit (DMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga diesel.
MoU tersebut juga sebagai wadah untuk berbagi teknologi, perawatan sarana, peningkatan kapasitas sarana, pengadaan suku cadang, dan peningkatan SDM perkeretaapian. Nota kesepahaman kerja sama itu juga merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya.
"Hal ini perlu dilakukan mengingat teknologi perkeretaapian yang terus berkembang. Ini merupakan salah satu upaya KAI Commuter untuk meningkatkan teknologi perkeretaapian," ucap Asdo.
Baca juga: KAI Commuter sebut penyesuaian tarif KRL wewenang dari pemerintah
Baca juga: KAI Commuter layani 331 juta penumpang selama 2023
Baca juga: KAI Commuter: impor tiga rangkaian KRL antisipasi lonjakan penumpang
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024