Kabupaten Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menyarankan pemerintah daerah setempat membangun sinergi dengan akademisi/ahli, dan praktisi bidang pertanian untuk membangun ekosistem pertanian modern di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Usulan tersebut disampaikan Rudy di Cibinong, Bogor, Rabu, menanggapi pernyataan Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu soal menurunnya produktivitas pertanian di Bogor selama 10 tahun terakhir.
"Kita memang harus membangun desain pertanian kita sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini sambil jaga keseimbangan lingkungan," kata Rudy.
Selain menjaga alih fungsi lahan pertanian, kata Rudy, Pemkab Bogor harus memajukan sektor pertanian dengan teknologi tepat guna, baik dari segi mesin, pengendalian hama penyakit sampai panen dan pasca panen. Karena itu, keterlibatan para ahli diperlukan untuk mengedukasi petani.
"Pertanian kita harus dimodernisasi, teknologinya, perlakuan atau cara perawatan dan budidayanya. Faktor yang mendukung pertanian modern adalah Sumber Daya Manusia (SDM), benih berkualitas tinggi, hasil pertanian yang berkualitas, serta mekanisasi berteknologi tinggi," paparnya.
Rudy mengakui, pemerintah telah menjalankan peranan memajukan pertanian modern. Namun, berkaca pada data-data statistik upaya ini perlu diintensifkan lagi.
Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyampaikan bahwa produktivitas pertanian di Kabupaten Bogor Bogor menurun dalam 10 tahun terakhir.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan koordinasi dengan para penyuluh pertanian di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Selasa 30 Januari 2024.
"Kondisi pertanian hari ini tadi dari evaluasi BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa memang secara PDRB kita naik meningkat tetapi dari sisi produktivitas kita turun ini," papar dia.
Asmawa menyampaikan, turunnya produktivitas pertanian di Kabupaten Bogor menjadi tantangan besar bagi penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Bogor.
Ia berharap, penyuluh bekerja lebih keras untuk meningkatkan produktivitas yang pada ujungnya, komoditas pertanian itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bogor.
"Ini menjadi tantangan besar bagi para penyuluh karena sesungguhnya mereka lah garda terdepan unjuk tombak dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian," papar dia.
Ia menyebut, turunnya produktivitas pertanian itu disebabkan, antara lain karena berkurangnya luas lahan pertanian. Sementara di bagian lain, masih ada lahan yang belum efektif pemanfaatannya.
"Salah satunya yang muncul yang ada di hadapan kita bagaimana lahan-lahan pertanian produktif ini kemudian menjadi kawasan permukiman," jelas Asmawa.
Oleh karenanya, Asmawa berjanji akan menginventarisir lahan-lahan pertanian yang digunakan untuk kepentingan di luar pertanian.
"Oleh karena itu tadi menjadi masukan bagi dari para penyuluh dari para petani bahwa pemerintah Kabupaten Bogor hendaknya seleksi ketat kepada pihak pihak yang ingin mengembangkan kawasan pertanian khususnya pertanian produktif menjadi kawasan permukiman," tegas dia.
"Kami sudah tugaskan ekbang untuk seleksi ketat memfilter mana mana perizinan yang akan menggunakan lahan produktif pertanian yang berubah fungsi menjadi kawasan pemukiman atau perumahan," kata Asmawa.(KR-MFS)
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024