Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan, perangkat daerah harus fokus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk meminimalkan kecelakaan kerja di Jakarta.

"Kami berharap seluruh pihak bisa fokus pada penerapan K3 di lingkungan kerja masing-masing. Sehingga, kecelakaan kerja dapat diminimalkan, tercipta dunia kerja yang nyaman dan aman bagi semua pekerja," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono.

Saat menjadi Pembina Apel Bulan K3 Nasional Tahun 2024 tingkat Provinsi DKI Jakarta di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, Joko mengingatkan pentingnya perangkat daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan seluruh pihak terkait di Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung keselamatan kerja.

Menurut Joko, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta sudah berupaya keras untuk meningkatkan penerapan K3. Disnakertransgi DKI terus berkoordinasi dengan para pemilik lapangan kerja, perusahaan dan pihak lainnya untuk memberikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja.

Dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global, penerapan K3 sangat penting. Saya lihat Disnakertransgi sudah berupaya banyak dalam rangka peningkatan K3, terutama dalam hal koordinasi untuk keselamatan kerja bagi para pekerja," katanya.

Baca juga: DKI buka program unggulan untuk tingkatkan penyerapan tenaga kerja

Ke depannya, kata dia, koordinasi harus terus dilanjutkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kecelakaan kerja.

Joko mengatakan, Apel Bulan K3 dilaksanakan secara nasional mulai 12 Januari hingga 12 Februari 2024. Apel Bulan K3 Nasional di Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan hari ini dengan mengambil tema "Sukses Jakarta untuk Indonesia Menuju Kota Global yang Berbudaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)".

Seperti arahan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, kata Joko, dalam pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul tidak hanya mengusung penyusunan regulasi yang baik di bidang ketenagakerjaan.

Namun hal yang tidak kalah penting adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan.

Salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul yakni dengan membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang baik.

Baca juga: Enam kelas jadi fokus program unggulan kurangi pengangguran di DKI

Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan. Pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja.

Selain itu, keberhasilan program K3 juga akan menekan kerugian, meningkatkan kualitas hidup dan indeks pembangunan manusia. Hal ini sangat membantu menunjang pembangunan nasional, peningkatan daya saing nasional untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan daya saing nasional di era global.

Di tingkat internasional, Indonesia telah membuat komitmen yang sangat kuat untuk mewujudkan pekerjaan layak dan memastikan persoalan ketenagakerjaan dan tenaga kerja dimasukkan dalam tujuan pembangunan keberlanjutan (sustainable development goals).

"Untuk itu, dia mengajak dan mendorong pengurus perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen K3 secara konsisten sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

"Sehingga budaya K3 melekat pada setiap individu yang berperan di perusahaan dan terwujudnya peningkatan produktivitas kerja," kata Joko.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024