... , petani kecil selalu terbelit kemiskinan karena ladang dan sawah yang mereka kelola tidak bisa membuat mereka sejahtera... "
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (KUD), Herman Wutun, mengatakan, investor berasal dari China siap membiayai usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan di Indonesia.
"Kami di tingkat nasional menjalin kerja sama dengan investor asal Nanning, China, yaitu Nanning (China-ASEAN) Commodity Exchange Center Pty Ltd," katanya melalui surat elektronik, di Jakarta, Kamis.
Seorang anggota delegasi dari Indonesia, Glenny Kairupan, menjelaskan, kerja sama antara Induk KUD dengan investor China itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman pada Rabu (3/9).
Menurut Wutun, investor China akan membiayai usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan dengan memasok berbagai macam kebutuhan, seperti pupuk, bibit, hingga transfer teknologi.
Selama ini, kata dia, petani kecil selalu terbelit kemiskinan karena ladang dan sawah yang mereka kelola tidak bisa membuat mereka sejahtera.
Malahan, katanya, untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar saja tidak cukup, karena para petani tidak memiliki modal cukup untuk mengelola lahan pertanian mereka sendiri.
Terlebih lagi, katanya, saat ini harga pupuk semakin mahal, termasuk tidak memiliki teknologi yang membuat usaha pertanian lebih efisien dan menguntungkan.
Selain itu, katanya, infrastruktur pertanian seperti irigasi juga terbatas.
Ia mengemukakan pemerintah seperti tidak mempunyai uang untuk membangun infrastruktur guna mendukung usaha pertanian di desa-desa. "Akibatnya, sebagian besar petani hanya mengandalkan hujan untuk bercocok tanam," katanya.
Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013