TNI menjadi mitra kerja strategis kita dalam mendukung penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Maluku Utara

Ternate (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Utara (Malut) membangun kolaborasi antara penyuluh keluarga berencana (PKB) bersama bintara pembina desa (babinsa) di jajaran TNI-AD sebagai mitra kerja strategis dalam menggenjot penurunan angka stunting di daerah itu.

"TNI menjadi mitra kerja strategis kita dalam mendukung penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Maluku Utara. Hal ini dibuktikan dengan kerjasama yang baik antara para penyuluh KB dengan para babinsa yang berada di wilayah ini dalam mendampingi keluarga berisiko stunting," kata Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Nuryamin saat melakukan audiensi bersama Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Elkines Villando Dewangga K di Mako Korem 152/Baabullah Kota Ternate, Rabu.

Baca juga: Pj Gubenur Sumut: Posyandu berperan atasi permasalahan kesehatan

Menurut dia, hal ini dilakukan dalam upaya konvergensi bersama menurunkan stunting di Provinsi Malut.

Nuryamin berharap, pada 2024 kolaborasi penurunan stunting dapat dilaksanakan melalui TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) dan TNI Manunggal KB dan Kesehatan (TMMK).

"Harapannya penurunan stunting bisa kita lakukan secara langsung di lapangan baik melalui TMMD yang ada di TNI maupun TMKK yang menjadi dukungan BKKBN dalam program tersebut," ujarnya.

Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Elkines Villando Dewangga K. menyampaikan stunting menjadi prioritas nasional sehingga menjadi tanggung jawab bersama dalam menurunkan angka kekerdilan tersebut.

Baca juga: Pemkot Batam siapkan strategi menuju kota nol stunting pada 2025

"Sebagaimana Wakil Presiden RI sampaikan stunting menjadi program Prioritas Nasional (Pro PN), di mana semua harus bertanggungjawab dalam menurunkan stunting. Maka dari itu kami yang secara langsung yang diawali KASAD TNI ikut andil dikukuhkan menjadi bapak asuh anak stunting (BAAS) yang merupakan salah satu upaya yang dicetuskan oleh BKKBN dalam mendampingi dan memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak berisiko stunting," ujar Elkines.

Danrem mengungkapkan, saat ini telah mendampingi dua anak beresiko stunting di Ternate. Hal serupa pun dilakukan oleh pejabat di Korem maupun Dandim di kabupaten/kota, bahkan sampai tingkat babinsa diinstruksi untuk mempunyai anak asuh berisiko stunting yang di dampingi dan diberikan bantuan.

"Hal ini juga yang kami pegang teguh sesuai 8 wajib TNI yakni menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya," katanya

Baca juga: Wagub Sulut minta gereja edukasi jemaat hindari nikah dini cegah stunting

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024