Kita jangan terkejut kalau yang maju sosok tidak terduga,"Jakarta (ANTARA News) - Peneliti Institut Demokrasi, Andi Gani Nena Wea memperkirakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memilih Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) baru dari sosok yang tidak terduga.
"Kita jangan terkejut kalau yang maju sosok tidak terduga," kata Andi Gani saat diskusi bertemakan Pergantian Kapolri Jelang Pemilu dan Masa Depan Profesionalisme Polri di Jakarta, Rabu.
Andi berharap Presiden SBY cermat dan tepat memilih sosok calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Polisi Timur Pradopo.
Namun, Andi memperkirakan Presiden tidak akan menetapkan Kapolri baru pada satu atau dua bulan mendatang.
Putra dari mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea itu, menyatakan calon Kapolri pengganti Timur Pradopo harus melepaskan kepentingan politis.
"Calon Kapolri harus profesional, independen dan tidak rekam jejak yang kelam," ujar aktivis buruh tersebut.
Sementara itu, anggota Komisi Kepoisian Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurrahman menambahkan pihaknya telah menelusuri rekam jejak para calon Kapolri sejak enam bulan lalu.
Hamidah mengungkapkan 11 orang calon terdiri dari delapan orang jenderal bintang dua dan tiga orang jenderal bintang tiga yang telah diajukan kepada Presiden SBY.
"Saat ini belum ada tindak lanjut dari Presiden," ucap Hamidah.
Aktivis Imparsial, Al Araf menyatakan Presiden SBY harus segera menentukan pilihan calon Kapolri agar tidak menimbulkan kepentingan subyektif terhadap sosok pemimpin Polri.
(T014)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013